Minggu, Juli 13, 2025
No menu items!

Apa yang Menjadi Milikmu, Takkan Pernah Salah Alamat

Must Read

HIDUP sering terasa berliku. Ada hari-hari ketika upaya terbaik kita seolah terhenti di tembok yang tinggi. Rasa resah merambat pelan, dan keyakinan pun mulai goyah. Namun di balik semua itu, tetaplah percaya bahwa apa yang telah Allah tetapkan sebagai milikmu takkan pernah keliru alamat. Ia tidak akan luput, tidak akan tersesat. Dalam diamnya doa dan lapangnya kepasrahan, segalanya akan datang—tepat pada waktunya—meski dunia seolah menolak kehadirannya.

Saat kehilangan terasa nyata, jangan terburu-buru merasa hampa. Sesungguhnya, tidak ada yang benar-benar hilang dalam genggaman takdir Allah. Apa yang telah menjadi jatahmu akan tetap mendekat, walaupun seluruh manusia bersekutu untuk menjauhkannya. Firman Allah ﷻ menegaskan:

﴿وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا﴾

”Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.” (QS. Hud: 6)

Itulah janji yang tak akan pernah diingkari. Berapa banyak orang merasa rezekinya terhalang oleh sesama, padahal segalanya telah tercatat rapi di Lauhul Mahfuzh. Bukan hanya rezeki, jodoh, dan kesehatan, tetapi juga keberkahan hidup—semuanya akan mendatangi orang yang bersabar dan ridha atas prosesnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ﴾

”Ketahuilah, apa yang luput darimu tidak akan pernah menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu.” (HR. Tirmidzi)

Maka, tenangkan hatimu. Esok dan lusa, hidup tetap berada dalam kendali-Nya. Jangan biarkan kegelisahan mengguncang keyakinan. Bila engkau berjalan dalam ketaatan, mengingat-Nya dalam setiap helaan napas, maka setiap langkah akan bernilai ibadah dan setiap luka akan menjadi penyaksian atas penghambaanmu.

Sering kali kita tak sabar menunggu. Kita ingin jawaban segera. Padahal, apa yang tampak tertunda, bisa jadi justru sedang dipersiapkan untuk datang dengan lebih indah. Allah ﷻ berfirman:

﴿وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ خَيْرٌۭ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ شَرٌّۭ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ﴾

”Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Masa depan yang tampak suram belum tentu buruk. Penundaan bukan berarti penolakan. Bisa jadi, di balik semua itu, Allah sedang mendidik jiwamu untuk bersabar, melatih hatimu agar kelak mampu menyambut nikmat dengan bijak dan tidak tergelincir.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah berkata:

“Jika Allah menutup satu jalan darimu, itu hanya karena Dia ingin membukakan pintu yang lebih layak untukmu.”

Ketika malam terasa panjang dan gelap, jangan putus asa. Fajar akan datang. Doa yang tulus tak pernah sia-sia. Rasulullah ﷺ mengingatkan:

«تَعَرَّفْ إِلَى اللَّهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ»

”Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Dia akan mengenalmu di waktu sempit.” (HR. Tirmidzi)

Teruslah berjalan di jalan-Nya. Jadikan zikir sebagai pelipur sepi dan amal saleh sebagai bekal. Bila hatimu merasa sendiri, yakinlah bahwa Allah lebih dekat daripada urat lehermu. Sebagaimana firman-Nya:

﴿وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ﴾

”Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16)

Tak perlu kau risau akan hakmu. Ia tidak akan tercecer di tangan makhluk. Ia hanya sedang menunggu waktu perjumpaan. Tugasmu hanyalah bersabar, terus berikhtiar, dan menjaga keyakinan bahwa Allah tidak pernah lalai dari hamba-Nya. Ia Maha Mengetahui usaha, doa, dan ketulusanmu.

Luruskan niatmu, bersihkan hatimu, dan penuhi harimu dengan amal yang ikhlas. Sebab yang terpenting bukan hanya hasil yang kelak kau raih, tetapi siapa dirimu di hadapan Allah saat menanti. Saat orang lain mengeluh atas takdir, jadilah yang bersyukur. Saat orang lain mencela, jadilah yang ridha.

Allah ﷻ menegaskan:

﴿إِنَّهُۥ لَا يَيْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَـٰفِرُونَ﴾

”Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.” (QS. Yusuf: 87)

Maka, jangan kecilkan dirimu. Jangan merasa dilupakan. Nikmatilah setiap proses yang Allah atur untukmu. Karena kelak, ketika segalanya tiba, engkau akan memahami hikmah dari setiap penantian. Apa yang memang milikmu akan sampai kepadamu, dengan cara terbaik dan waktu yang paling tepat. (*)

RUU PMI Belum Komprehensif, Muhammadiyah Tawarkan 12 Rekomendasi

JAKARTAMU.COM | Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah menyampaikan 12 rekomendasi strategis terhadap revisi Rancangan Undang-Undang tentang Pelindungan Pekerja...

More Articles Like This