Jumat, Juni 13, 2025
No menu items!

Karang Tangguh Ketahanan Iklim Muhammadiyah- Aisyiyah Bergaung di NTB

Must Read

SUMBAWA, JAKARTAMU.COM | Karang Tangguh, kegiatan yang diinisiasi Muhammadiyah dan Aisyiyah, diluncurkan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Peluncuran dilaksanakan dalam Workshop dan Kick-Off Rencana Kerja Tahunan Program Siap Siaga Tahun 2025, Rabu (11/6/2025).

Karang Tangguh dilaksanakan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Program ini menjadi bagian dukungan Muhammadiyah terhadap percepatan implementasi Peraturan Gubernur NTB Nomor 84 Tahun 2022 tentang Desa Tangguh Bencana (Destana).

Ketua LRB/MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, hadir menandatangani peresmian kerjasama program ini di Sumbawa. Indrayanto, Wakil Ketua LRB/MDMC PP Muhammadiyah, menjelaskan bahwa Program Karang Tangguh bertujuan untuk mewujudkan desa tangguh bencana melalui penguatan ketahanan pangan dan adaptasi perubahan iklim yang inklusif serta berkelanjutan.

”Program ini kami rancang untuk memperkuat daya lenting masyarakat desa terhadap bencana, khususnya dengan membangun ketahanan pangan yang terintegrasi dengan adaptasi perubahan iklim,” ujarnya.

Ia menambahkan, program ini menargetkan peningkatan kapasitas komunitas, kelompok rentan, dan kelembagaan desa sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko bencana dan penguatan sumber penghidupan.

”Selain itu, kami juga ingin mendorong pelibatan lebih besar dari jaringan Muhammadiyah di berbagai daerah agar menjadi bagian dari solusi berbasis komunitas,” tambahnya.

Senada dengan hal tersebut, Rahmawati Husein, Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah, menyampaikan bahwa LLHPB ‘Aisyiyah turut aktif dalam mendukung pembentukan desa tangguh iklim bersama MDMC melalui berbagai pendekatan berbasis komunitas.

”Kami akan fokus pada penanaman mangrove serta penguatan ketahanan pangan berbasis kelautan sebagai bentuk adaptasi komunitas terhadap perubahan iklim,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pelibatan perempuan sebagai aktor utama dalam pembangunan ketangguhan desa. “Perempuan, melalui gerakan ‘Aisyiyah, bukan hanya menjadi penerima dampak, tapi juga aktor utama dalam membangun ketangguhan bersama masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat berkembang lebih luas.

“Kami berharap program ini menjadi percontohan yang bisa direplikasi secara mandiri di wilayah lain,” tutupnya.

Kick-off ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi Rencana Kerja Tahunan Program Siap Siaga bersama para mitra, termasuk MDMC, untuk memperkuat koordinasi multipihak serta mendorong implementasi program pengurangan risiko bencana yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Program Siap Siaga merupakan kemitraan antara Pemerintah Indonesia (BNPB) dan Pemerintah Australia yang bertujuan memperkuat sistem kelembagaan pengelolaan risiko bencana, khususnya BPBD di tingkat provinsi dan kabupaten.

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 70 peserta dari berbagai unsur, termasuk perwakilan dari BNPB, Kedutaan Besar Australia, Siap Siaga Nasional, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi NTB dan Kabupaten Sumbawa, seperti BPBD, Bappeda, Dinas PMD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas P3AP2KB, Diskominfo, dan unsur masyarakat sipil seperti Forum PRB dan Forum Perguruan Tinggi PB. (*)

Serangan Udara Israel Tewaskan Delapan Warga Palestina di Gaza

JAKARTAMU.COM | Serangan udara membabi buta Israel menewaskan delapan warga Palestina pada Kamis (12/5/2025) sore. Menurut sumber medis, sasaran...
spot_img
spot_img

More Articles Like This