JAKARTAMU.COM | Muhammadiyah memberikan apresiasi tinggi atas ”kado istimewa” presiden untuk guru yang diluncurkan Rabu (6/8/2025). Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Didik Suhardi menilai komitmen pemerintah dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dan kesejahteraan guru sangat luar biasa dan signifikan.
Menurut dia, apa yang dilakukan Kemendikdasmen menunjukkan pemahaman yang mendalam mengenai peran strategis guru sebagai faktor utama peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. ”Semoga ini menjadi langkah signifikan dalam mempersiapkan sumberdaya manusia dalam rangka mempersiapkan Indonesia Emas 2045,” kata Didik.
Kado yang diluncurkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti terdiri atas insentif bagi guru non Aparatur Sipil Negara (ASN), bantuan subsidi upah bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nonformal, dan bantuan afirmasi kualifikasi S-1/D-4 guru.
Tiga kado ini, kata Didik, membuktikan pemerintah memperhatikan dan menempatkan penyelenggaraan pendidikan masyarakat sebagai mitra. ”Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat juga mendapatkan tempat yang sesuai yaitu sebagai partner. Walaupun di beberapa daerah masih terjadi kebijakan yang kurang pas,” ungkapnya.
Abdul Mu’ti dalam sambutan peluncurkan menegaskan program bahwa merupakan bagian dari pemenuhan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto. “Program-program tersebut merupakan terobosan pemerintah sekaligus kado Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk para guru,” kata Mu’ti.
Pemberian kado ini ini diharapkan, Mu’ti, dapat meningkatkan kinerja dan kompetensi, guna meningkatkan kualitas pembelajaran untuk kemajuan pendidikan dan pembentukan karakter bangsa.
Tahun ini insentif diberikan bagi 12.500 guru untuk menempuh jenjang pendidikan S-1/D-4 melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di 112 perguruan tinggi. Dana yang dialokasikan sebesar Rp37,5 miliar.
Sementara untuk peningkatan kesejahteraan guru, pemerintah memberikan bantuan insentif kepada 341.248 guru non-ASN yang besarnya Rp300.000 per bulan. Pada tahap pertama tahun 2025 ini, insentif diberikan sekaligus untuk tujuh bulan sebesar Rp2,1 juta per guru, dan ditransfer langsung ke rekening penerima. Realisasi transfer insentif sudah mencapai lebih dari 85%.
Pemerintah juga menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk 253.407 guru PAUD Nonformal. BSU yang diberikan adalah sebesar Rp300.000 untuk dua bulan. Total anggaran sebesar Rp125 miliar telah ditransfer ke rekening masing-masing guru. (*)