JAKARTAMU.COM | Indonesia berupaya meningkatkan pelayanan haji di Tanah Suci. Salah satuanya melalui diplomasi yang difokuskan pada dua agenda strategis, yaitu pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah dan pemanfaatan Bandara Taif sebagai pintu masuk alternatif jemaah haji.
Kampung Haji yang telah menjadi perbincangan hangat sejak awal musim haji lalu, diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi jemaah Indonesia. Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Prof. Muhadjir Effendy optimistis pembangunan Kampung Haji dapat terwujud.
“Saya mendampingi Pak Menteri Agama dengan salah satu investor yang berminat membangun kampung haji itu,” kata Muhadjir di Bandara Jeddah Arab Saudi, Rabu (11/6/2025), dikutip dari Antara.
Menurut dia, sudah ada lebih dari tiga investor yang berminat dengan gagasan kampung haji Indonesia. Namun kepastian realisasinya masih menunggu lampu hijau dari Kerajaan Arab Saudi. Hal itu akan menjadi pokok pembicaraan dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Putra Mahkota Kerajaan Saudi Muhammad bin Salman Al Saud alias MBS yang rencananya pada Juli nanti.
Sementara pemanfaatan Bandara Taif dinilai sangat potensial. Bandara ini memiliki dua landasan pacu yang mampu menampung pesawat berbadan besar, berjarak hanya 70 km dari Makkah, dan beroperasi 24 jam penuh dengan dukungan 11 maskapai internasional dan domestik. Penambahan slot penerbangan diharapkan mempercepat proses pemulangan jemaah dan menekan biaya haji.
Pengelola bandara, kata Muhadjir, menyatakan siap melakukan perluasan jika ada kesepakatan resmi. ”Tergantung keputusan Presiden. Makanya saya percepat kembali ini untuk segera melaporkan. Kalau hasil pembicaraan dengan kepala pengelola bandara, positif. Karena Bandara Taif ini jaraknya dengan Makkah sama dengan Bandara Jeddah,” kata mantan Menko PMK itu.
Muhadjir juga menyampaikan visi Presiden Prabowo untuk menjadikan penyelenggaraan haji tidak hanya sebagai ibadah spiritual, tetapi juga sebagai peluang membangun ekosistem ekonomi global umat Islam. Kampung Haji diharapkan dapat menjadi pusat transaksi tahunan antarnegara Islam. Pemerintah saat ini tengah berhati-hati dalam memilih investor, dan Presiden dijadwalkan akan bertemu Raja Salman pada Juli mendatang.
Meskipun pelaksanaan haji 2025 secara umum berjalan baik, beberapa tantangan muncul akibat perubahan kebijakan Arab Saudi, seperti perubahan sistem syarikah. Namun, Indonesia dinilai telah mampu beradaptasi dengan baik, menunjukkan kualitas pengelolaan haji yang mumpuni. Muhadjir juga menyoroti perlunya perbaikan sistem distribusi makanan siap saji agar lebih merata dan efisien.