Sabtu, Juli 19, 2025
No menu items!

Muhammadiyah Perkuat Bisnis Kesehatan Secara Profesional

Must Read

KULONPROGO, JAKARTAMU.COM | Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, menekankan pentingnya profesionalisme dan keterlibatan kader dalam membangun ekosistem ekonomi serta sektor kesehatan Muhammadiyah. Hal ini disampaikan dalam Rakernas MPKU PP Muhammadiyah di Kulon Progo, Jumat (18/7/2025).

Dalam acara ini, diresmikan pula PT Mentari Medika Indonesia sebagai unit bisnis kesehatan dan peluncuran platform layanan kesehatan digital Sehatmu. Kedua inisiatif tersebut dianggap sebagai langkah nyata dalam modernisasi pelayanan kesehatan Muhammadiyah yang kini tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

”Sebagai amanat dari pleno PP Muhammadiyah, seluruh elemen dan kekuatan sektor kesehatan Muhammadiyah harus mendukung penuh kehadiran PT ini,” ujar Muhadjir di hadapan peserta Rakernas yang terdiri dari pengurus MPKU tingkat pusat, wilayah, serta para profesional kesehatan Muhammadiyah.

Menurutnya, sektor kesehatan merupakan salah satu pilar utama gerakan Muhammadiyah yang harus dibangun secara sistematis, terukur, dan modern. Dengan semakin kompleksnya kebutuhan layanan kesehatan masyarakat, Muhammadiyah tidak boleh bergantung pada cara-cara konvensional, tetapi harus mengkapitalisasi seluruh sumber daya menjadi kekuatan ekonomi yang berdaya saing.

⁠“Segala hal yang berkaitan dengan kesehatan sangat penting dan harus kita kapitalisasi menjadi subholding di sektor ini. Kuncinya, libatkan para profesional yang benar-benar berpengalaman,” tegas Muhadjir.

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan kader Muhammadiyah yang memiliki latar belakang kesehatan untuk terus berkontribusi aktif. Menurutnya, siapapun yang masih memiliki keterikatan dan semangat Muhammadiyah harus diberi ruang luas untuk berperan, selama dilandasi niat tulus dan kemampuan profesional. ”Siapapun yang masih punya irisan dengan Muhammadiyah dan ingin berkontribusi harus diberi ruang sebesar-besarnya demi kemaslahatan bersama,” tambahnya.

Profesionalis, Ikhlas, dan Tanggung Jawab

Muhadjir menyampaikan pentingnya tata kelola amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang sesuai prinsip manajemen modern. Ia mengingatkan bahwa profesionalisme tidak bisa digantikan hanya dengan semangat ikhlas semata.

⁠“Pengelolaan AUM tidak boleh sembarangan. Harus profesional, tidak cukup hanya dengan semangat ikhlas. Ikhlas itu mulia, tapi harus diwujudkan dalam kerja serius dan bertanggung jawab,” tandasnya.

Ia juga menegaskan perlunya pelurusan makna kutipan populer dari KH Ahmad Dahlan: “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari penghidupan di Muhammadiyah.” Menurutnya, kutipan itu sering disalahartikan seolah-olah bekerja di Muhammadiyah tidak boleh mendapat imbalan.

⁠“Yang dimaksud adalah jangan sampai terjadi penyimpangan, apalagi korupsi. Bekerja di Muhammadiyah tetap harus mendapatkan penghidupan yang layak, namun dengan integritas dan tanggung jawab,” jelasnya.

Muhadjir menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh elemen Muhammadiyah untuk terus membangun ekosistem bisnis dan ekonomi persyarikatan yang sehat dan berorientasi jangka panjang. Budaya kerja nyata dan produktif harus menjadi karakter khas warga Muhammadiyah di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

⁠“Muhammadiyah itu tidak banyak bicara, tapi bekerja nyata. Ini budaya kerja yang harus kita jaga dan kembangkan dalam setiap lini,” pungkas Muhadjir. (*)

Siapkan Anak Muda Muhammadiyah Menjadi Pemimpin Ekonomi Digital

JAKARTAMU.COM | Anak-anak muda Muhammadiyah didorong naik kelas. Bukan hanya jago mencari cuan, tapi juga menguasai personal branding, piawai...

More Articles Like This