JAKARTAMU.COM | Kinerja PT PLN (Persero) sepanjang tahun 2024 berbuah manis. PLN mampu membukukan pendapatan sebesar Rp545,4 triliun, rekor tertinggi dalam sejarah perseroan. Angka ini meningkat 11,9% secara year on year dibanding tahun sebelumnya dan menghasilkan laba bersih mencapai Rp17,76 triliun.
Capaian tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Pertanggungjawaban Tahunan (RUPS LPT) Tahun Buku 2024 di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Rabu (18/6/2025).
“Dewan Komisaris mengapresiasi atas pencapaian kinerja Direksi pada tahun 2024 dengan realisasi penjualan tenaga listrik yang meningkat signifikan. Selanjutnya, Direksi agar tetap melakukan langkah strategis dalam menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan,” ujar Komisaris Independen PLN Ali Masykur Musa, dikutip dari Liranews.com, Kamis (19/6/2025).
Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, torehan positif ini tak lepas dari asistensi penuh pemerintah yang terus mendukung setiap langkah PLN menjaga kinerja perseroan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan gejolak geopolitik global.
Keberhasilan ini juga didorong transformasi menyeluruh yang telah dijalankan perusahaan sejak 2020. Melalui digitalisasi proses bisnis, efisiensi operasional, dan strategi pemasaran yang adaptif, PLN mampu menjaga daya saing dan kinerja keuangan secara berkelanjutan.
Sepanjang 2024, PLN berhasil membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 306,22 terawatt hour (TWh) atau tumbuh 6,17% dibandingkan dengan realisasi 2023. Capaian ini juga setara 102,08% dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 299,99 TWh.
Penjualan tenaga listrik ini menjadi penopang utama pendapatan perseroan yang mencapai Rp353,17 triliun, meningkat dari Rp333,19 triliun pada tahun sebelumnya. Pada 2024, penjualan listrik didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 43%, disusul sektor industri 30%, sektor bisnis 19%, dan sektor lainnya 8%.
Sejalan dengan hal tersebut, ke depan, PLN di bawah naungan Danantara berkomitmen untuk terus menghadirkan suplai listrik yang bukan hanya andal, namun juga bersih dan terjangkau. Upaya ini sejalan dengan semangat swasembada energi yang dicanangkan pemerintah.
Rombak Dewan Komisaris dan Direksi PLN
RUPS juga mengesahkan susunan baru komisaris dan direksi. Perombakan ini diyakini menjadi bagian dari strategi jangka panjang PLN untuk mengejar target transformasi bisnis yang lebih berkelanjutan, khususnya dalam era transisi energi dan penguatan infrastruktur kelistrikan nasional. Berikut susunan lengkapnya.
Dewan Komisaris:
Burhanuddin Abdullah (Komisaris Utama merangkap Independen)
Suahasil Nazara (Wakil Komisaris Utama)
Aminuddin Ma’ruf
Dadan Kusdiana
Jisman Parada Hutajulu
Bambang Eko Suhariyanto
Yazid Fanani (Independen)
Mutanto Juwono (Independen)
Andi Arief (Independen)
Ali Masykur Musa (Independen)
Dewan Direksi:
Darmawan Prasodjo (Direktur Utama)
Edwin Nugraha Putra (Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem)
Evy Haryadi (Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan)
Adi Priyanto (Direktur Retail dan Niaga)
Sinthya Roesly (Direktur Keuangan)
Rizal Calvary Marimbo (Direktur Manajemen Pembangkitan)
Suroso Isnandar (Direktur Manajemen Proyek dan EBT)
Arsyadany Ghana Akmalaputri (Direktur Distribusi)
Adi Lumakso (Direktur Manajemen Risiko)
Hartanto Wibowo (Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis)
Yusuf Didi Setiarto (Direktur Legal dan Manajemen Human Capital)