JAKARTAMU.COM | Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan fakta mengejutkan Jumat (27/6/2025). Sebanyak 112 anak Palestina di Gaza dilarikan ke rumah sakit setiap harinya akibat malnutrisi parah. Situasi ini merupakan dampak langsung dari blokade dan serangan militer Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan persnya, Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menggambarkan situasi kemanusiaan di Gaza telah “melewati batas bencana”. Ia menyoroti dampak menghancurkan dari pengepungan dan serangan militer intensif Israel.
Dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza, hanya 17 yang berfungsi sebagian, dan tidak satu pun beroperasi di Gaza utara atau Rafah di selatan, daerah-daerah yang paling terpukul oleh konflik yang sedang berlangsung. Situasi ini semakin memprihatinkan mengingat akses bantuan kemanusiaan yang sangat terbatas.
Dr. Tedros juga melaporkan bahwa setidaknya 500 orang tewas saat berupaya mendapatkan makanan di titik distribusi bantuan yang dikendalikan oleh AS dan Israel, yang beroperasi di luar sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa. WHO sendiri baru dapat mengakses Gaza minggu ini untuk pertama kalinya sejak 2 Maret, namun hanya dengan “kapasitas yang sangat terbatas,” yang menggarisbawahi kesulitan ekstrem yang dihadapi lembaga kemanusiaan dalam menjangkau mereka yang membutuhkan.
Pernyataan ini menambah keprihatinan internasional yang semakin meningkat atas krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Kelaparan, pengungsian, dan runtuhnya layanan kesehatan mendorong warga sipil terutama anak-anak ke ambang kelangsungan hidup di tengah serangan Israel yang terus berlanjut.
Sumber: Wafa