TANGERANG SELATAN, JAKARTAMU.COM | Pelatihan Penggerak Madya Persyarikatan (PPMP) PWM DKI Jakarta di Training Center Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berakhir, Sabtu (17/5/2025). Acara secara resmi ditutup Dr. Ahmad Muntaha dari Biro Pengembangan Organisasi PP Muhammadiyah.
”Kami berharap para peserta dapat menerapkan apa yang telah diperoleh setelah pelatihan ini berakhir. Dengan mengucap hamdalah, pelatihan ini secara resmi ditutup,” ujar Muntaha saat menutup kegiatan.
Muntaha yang juga bertindak sebagai master of training secara resmi menyerahkan kembali para peserta kepada Ketua PWM DKI Jakarta Dr. Akhmad H Abubakar, SE, MM). Dalam sambutannya, Abubakar menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta. Dia menekankan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan profesionalisme demi memajukan persyarikatan, sebagaimana tema pelatihan: Maju, Profesional, dan Modern.
“Pelatihan ini bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif, tetapi juga dari upaya meneguhkan ideologi, memperkuat aspek manajerial yang profesional, dan memperluas gerakan dakwah Muhammadiyah di ibu kota,” ujar Ketua Baznas DKI Jakarta itu.
Ia juga berharap para peserta dapat menjadi penggerak aktif yang mampu menghidupkan dinamika organisasi secara kolaboratif dan visioner. ”Saya berharap semangat selama tiga hari ini menjadi semacam karpet untuk aktivitas di PWM, PDM, juga UPP dan ortom secara sustainable,” kata Abubakar.
Sementara Wakil Sekretaris PWM DKI Jakarta Drs Ateng selaku penanggung jawab kegiatan melaporkan bahwa sampai penutupan tercatat ada 74 peserta yang mengikuti pelatihan. Meski tingkat kehadiran para peserta cukup beragam, mayoritas mereka mengikuti seluruh 17 sesi materi selama tiga hari sejak Kamis (15/5/2025).
”Panitia memang tidak memberlakukan aturan kehadiran yang ketat. Tetapi pada prinsipnya kegiatan ini telah diupayakan dikelola secara optimal oleh para fasilitator dan instruktur,” kata Ateng.
Ateng menyatakan pelaksanaan tetap terkendali. Sesuai komitmen, dari pelatihan ini para peserta diharapkan melaksanakan action plan yang telah dibuat paling lama tiga bulan ke depan.
”Kami merekomendasikan agar salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pelatihan penggerak untuk level PDM dengan mengikutsertakan cabang,” ujar dia.
