JAKARTAMU.COM | Petroliam Nasional Berhad (Petronas), perusahaan minyak dan gas asal Malaysia, sedang melaksanakan transformasi strategis menjadi perusahaan energi yang lebih tangkas dan terintegrasi. Beberapa upaya untuk mencapai transformasi itu adalah peninjauan seluruh operasi hingga peluang pengurangan 10 persen dari total jumlah pegawai.
“Mengingat tantangan global dan domestik yang kompleks, Petronas tengah melakukan tinjauan menyeluruh atas operasinya, termasuk aset, proses, pengeluaran, dan tenaga kerja, untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif dan siap menghadapi masa depan,” ujar Presiden dan CEO Grup Petronas Tengku Muhammad Taufik dikutip dari Antara, Sabtu (7/5/2025).
Dia mengatakan penilaian tenaga kerja menyeluruh di seluruh perusahaan ini ditujukan untuk menyelaraskan organisasi dengan arahan jangka panjang guna memberikan nilai yang lebih besar.
“Kami menyadari bahwa proses ini dapat mengakibatkan penyesuaian tenaga kerja yang sulit tetapi perlu, dengan estimasi pengurangan 10 persen dari total tenaga kerja kami. Petronas berusaha untuk menyelesaikan proses pemberitahuan kepada staf yang terdampak secara bertahap hingga akhir tahun ini,” jelasnya.
Dia menuturkan Petronas tetap berkomitmen penuh untuk mengelola proses ini dengan transparansi, perhatian, dan memberikan rasa hormat bagi semua karyawan yang terdampak.
Untuk memfasilitasi tindakan tersebut, Petronas akan menerapkan pembekuan umum pada aktivitas perekrutan tenaga kerja hingga Desember 2026, dengan pengecualian untuk posisi penting bisnis tertentu, yang akan dinilai berdasarkan kasus per kasus.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pun ikut angkat bicara soal peluang Petronas mengurangi 10 persen dari jumlah pegawainya. Anwar yang juga merangkap jabatan sebagai Menteri Keuangan Malaysia itu mengatakan pengurangan adalah bagian langkah transformasi dan efisiensi perusahaan.
“Kebanyakan melibatkan (posisi) kontrak,” kata Anwar, dilaporkan Kantor Berita Bernama.