Jumat, Juni 6, 2025
No menu items!

Sumu dan Juleha Siapkan Tim Sembelih Profesional Syar’i

Must Read

AMBARAWA, JAKARTAMU.COM | Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Kabupaten Semarang bekerja sama dengan Juleha Indonesia mengadakan pelatihan penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam, Sabtu (31/5/2025). Berlansgung di Masjid Darussalam, Losari Sawahan, Ambarawa, kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Semarang.

Ketua Takmir Masjid Darussalam, Sumarno, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan seperti ini bukan hanya bermanfaat secara praktis, tetapi juga menjadi wujud nyata dalam memakmurkan masjid. “Kami dari Takmir sangat terbuka untuk kegiatan-kegiatan edukatif seperti ini,” ujarnya.

Masayuki Ferrari, Koordinator SUMU Kabupaten Semarang, menekankan bahwa penyembelihan hewan kurban bukanlah sekadar kegiatan teknis, melainkan ibadah yang memiliki tata cara dan nilai spiritual tinggi. “Ada adab dan etika yang harus dijaga. Hewan adalah makhluk hidup yang harus diperlakukan dengan kasih sayang dan ketenangan saat akan disembelih,” ungkapnya.

Untuk memperdalam pemahaman peserta, pelatihan menghadirkan tiga narasumber berkompeten. Mereka adalah Ust. Heru Abdul Rozaq (materi Fikih Kurban), Ust. Nurdjanan M. Arifin (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia/SKKNI), serta Ust. Joni Ahmad, SE dan Sunardi, Kketua Juleha Kabupaten Semarang yang menyampaikan materi manajemen kurban.

Dalam pemaparannya, Ust. Heru menjelaskan bahwa kurban adalah ibadah sunah muakkad yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu. Ia mengutip QS. Al-Kautsar: 2 serta hadis-hadis shahih sebagai dasar ibadah ini.

“Kurban adalah wujud pengorbanan jiwa dan harta,” tuturnya.

Ia mengingatkan bahwa memahami waktu penyembelihan sangat penting. Begitu pula nengenai syarat sahnya hewan kurban serta niat dan tata cara penyembelihan yang sesuai syariat.

Ust. Nurdjanan mengungkapkan perlunya memperhatikan standar kompetensi nasional (SKKNI) dalam proses penyembelihan halal. SKKNI memberikan panduan profesional yang mencegah praktik sembelih sembarangan.

“Materi yang kami sampaikan mencakup persiapan alat dan lokasi, penanganan hewan sebelum hingga sesudah disembelih, penerapan kesejahteraan hewan (animal welfare), serta kepatuhan terhadap prinsip kehalalan dan kesehatan (ASUH),” jelasnya.

Pelatihan ini juga memberi bekal bagi peserta yang ingin mendaftar sertifikasi resmi dari LSP Juleha, sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan kurban yang amanah dan profesional.

Dalam sesi manajemen kurban, Ust. Joni Ahmad dan Sunardi menyampaikan bahwa pengelolaan kurban yang baik tak hanya berdampak spiritual, tapi juga sosial dan ekonomi. Inovasi seperti dokumentasi, pelaporan, layanan kurban digital, kemasan daging siap saji (frozen/steril), hingga keterlibatan UMKM dalam pengolahan daging perlu diatur.

“Semua dimulai dari pendataan calon pekurban, pembelian hewan dari peternak yang tepercaya dan sesuai syariat, pengelolaan dana secara transparan, hingga sistem distribusi daging yang tertib dan merata,” urai mereka.

Sementara itu Masayuki Ferrari mengajak para peserta untuk bergabung dalam jaringan Sumu. “Kami terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung dan bertumbuh bersama dalam jaringan usaha Muhammadiyah. Kami siap menjembatani kolaborasi di berbagai sektor usaha, khususnya di Kabupaten Semarang,” ujarnya.

Begini Isi Fatwa Tarjih Muhammadiyah soal Jumlah Takbir Salat Iduladha

MAJELIS Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah telah menerbitkan fatwa tentang pelaksanaan salat Idulfitri dan Iduladha, khususnya mengenai jumlah takbir...
spot_img
spot_img

More Articles Like This