Rabu, Juni 4, 2025
No menu items!
spot_img

Juleha Banyak Dicari di Dunia, Gajinya Setara Direktur di Indonesia

Must Read

MENGONSUMSI makanan halal merupakan bagian penting dari praktik keagamaan umat Islam. Prinsip ini menjadi dasar bagi setiap Muslim dalam memilih dan mengolah makanan sehari-hari. Karena itu, pemahaman mengenai cara penyembelihan hewan yang sesuai syariat sangat penting dimiliki, terutama di lingkungan pendidikan Islam seperti pondok pesantren.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan tantangan tersendiri. Muhammad Syarif, S.Pd.I, dari Lembaga Sembelih Halal (LSH) Pimpinan Pusat Hidayatullah, mengisahkan pengalamannya saat berkunjung ke sebuah madrasah. Ia bertanya kepada para santri, apakah ada yang bisa menyembelih hewan. Hasilnya mengejutkan, tak seorang pun mengaku mampu melakukannya, bahkan untuk unggas seperti ayam.

“Dulu, sebelum makanan instan dan rumah makan modern seperti sekarang berkembang pesat, para santri madrasah tsanawiyah sudah terbiasa menyembelih hewan. Mereka paham caranya, tahu syarat sahnya, dan terbiasa mempraktikkannya untuk konsumsi pribadi maupun saat Iduladha,” ujar Ustaz Syarif saat mengisi Pelatihan Manajemen Kurban dan Sembelih Halal di Pusat Dakwah Hidayatullah, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Senin (2/5/2025).

Menurutnya, keterampilan menyembelih perlu kembali dihidupkan di kalangan santri. Ilmu tersebut tak hanya mendidik ketangkasan tangan, tetapi juga membentuk kepekaan terhadap hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, keterampilan sebagai juru sembelih halal, yang dikenal dengan istilah juleha, semakin dibutuhkan seiring berkembangnya industri halal di berbagai negara. Permintaan tenaga kerja di bidang ini kian meningkat, terutama di negara-negara yang memiliki industri daging besar dan populasi Muslim yang terus bertambah.

Ustaz Nanang Hanani, S.Pd.I, MA, selaku Ketua LSH PP Hidayatullah, menyampaikan bahwa saat ini pemerintah Selandia Baru tengah membuka banyak peluang kerja bagi juru sembelih asal Indonesia. Salah satu alumnus santri Hidayatullah telah diterima bekerja di sana dengan gaji setara direktur perusahaan sedang di Indonesia.

“Yang penting punya sertifikat resmi dari lembaga kompeten di Indonesia dan skor TOEFL minimal 450. Sekarang dia digaji sekitar Rp60 juta per bulan,” jelas Ustaz Nanang di hadapan peserta pelatihan. (*)

Kisah Sufi Syaikh Abdul Qadir: Tiga Guru dan Penunggang Bagal

JAKARTAMU.COM | Demikian mashyurnya Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani sehingga para mistikus berbagai aliran kepercayaan pun berbondong-bondong menyesaki aula pertemuannya,...
spot_img
spot_img

More Articles Like This