BILA badai datang dari langit dan bumi,
jangan guncang hatimu, wahai pencari sunyi.
Karena Tuhan menitipkan luka dan derita,
sebagai jalan pulang bagi jiwa yang setia.
Lihatlah Nuh, dihina dan disakiti,
namun tak patah, imannya tetap berdiri.
Doanya melambung melintasi debur hujan,
hingga perahu selamat menepi dari banjir zaman.
Ingatlah Ibrahim, dilempar ke api menyala,
tapi bara berubah sejuk atas titah Yang Maha Esa.
Dan Ismail, rela menjadi persembahan taat,
namanya harum di antara langit yang mendekap.
Muhammad, cahaya yang sabarnya tak terbilang,
dilukai musuh, namun tak menyimpan dendam panjang.
Yatim sejak dini, namun jiwanya tak gundah,
kukuh seperti Gunung Hira yang menahan marah.
Karena dunia memang panggung ujian,
penuh kehilangan, cinta, dan pengingkaran.
Namun di balik tiap luka dan air mata,
ada rahmat yang tersembunyi di antara kata-Nya.
Sungguh, tak akan Allah bebani tanpa batas daya,
tiap duka, ada hikmah yang menyala.
Kesabaran adalah layar di tengah badai,
yang membawa kita ke pantai damai.
Wahai jiwa yang diuji dalam diam,
teguhkan hatimu, jangan terbenam.
Karena sabar bukan hanya menahan sedih,
tapi menanam harap saat harapan pun letih.
Beruntunglah mereka yang sabar di jalan,
yang menjadikan cobaan sebagai suluh harapan.
Karena pahala mengalir tak terhenti,
bagi hamba yang tetap tunduk meski diuji.
Ya Allah, anugerahkan kami kekuatan iman,
dalam tiap cobaan yang Kau bentangkan.
Sehatkan tubuh, lapangkan jalan rezeki,
dan tuntun kami menuju rida-Mu yang hakiki. (*)
