Jumat, Mei 2, 2025
No menu items!

Lebih Dahsyat dari Bom, Blokade Israel Diam-diam Tewaskan Anak-Anak dan Perempuan di Gaza

Must Read

JAKARTAMU.COM | Serangan udara ternyata belum ada apa-apanya dibandingkan blokade Israel dalam jumlah korban di Gaza. Jumat (2/5/2025), Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Bantuan dan Pekerjaan bagi Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa blokade Israel yang sedang berlangsung di Gaza secara diam-diam telah membunuh lebih banyak anak-anak, perempuan, dan lansia setiap hari, di luar mereka yang telah meninggal karena serangan udara.

Dalam sebuah postingan di X, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengutuk situasi tersebut dengan menyatakan, “Hari ini menandai dua bulan pengepungan (blokade) terhadap rakyat Gaza. Ini adalah pengepungan terhadap anak-anak, perempuan, orang tua, dan pria biasa. Mereka dihukum secara kolektif karena terlahir dan hidup di Gaza, sesuatu yang bukan buatan mereka sendiri.”

“Dengan setiap hari tambahan, pengepungan akan secara diam-diam membunuh lebih banyak anak-anak dan perempuan selain mereka yang terbunuh oleh pemboman,” tulis Lazzarini. “Negara Israel harus mencabut pengepungan dan mengizinkan aliran pasokan dasar.”

Sejak 2 Maret, otoritas pendudukan Israel telah menutup semua perlintasan perbatasan ke Gaza, memblokir bantuan kemanusiaan dan pengiriman bahan bakar. Bank Dunia telah menggambarkan penduduk sebagai “terjerumus ke dalam kemiskinan” oleh lebih dari 19 bulan perang yang tak henti-hentinya.

Krisis kemanusiaan semakin diperparah oleh pengungsian massal. Lebih dari 90% penduduk Gaza telah dipaksa meninggalkan rumah mereka – banyak di antaranya berulang kali – dan sekarang tinggal di tempat penampungan yang padat atau di tempat terbuka tanpa tempat berlindung yang memadai, yang menyebabkan penyebaran penyakit yang cepat dan memburuknya kondisi kesehatan masyarakat.

Sumber : WAFA

Forum Dosen Lintas Perguruan Tinggi Kritik Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus

YOGYAKARTA, JAKARTAMU.COM | Penanganan kasus dugaan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi dinilai belum sepenuhnya menjunjung keadilan prosedural dan...
spot_img

More Articles Like This