JAKARTAMU.COM | Jumlah korban jiwa di Jalur Gaza kembali meningkat drastis. Sedikitnya 17 warga sipil tewas dan lebih dari 136 lainnya luka-luka pada Senin (23/6/2025) saat berupaya mendapatkan bantuan kemanusiaan. Insiden memilukan ini terjadi di berbagai lokasi penyaluran bantuan di seluruh Gaza, menambah panjang daftar korban sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.
Menurut laporan terbaru dari Bulan Sabit Merah Palestina (PSR), tiga warga sipil tewas dan enam lainnya luka-luka akibat serangan langsung pasukan Israel di dekat Bianco Resort, sebelah barat Beit Lahia, Gaza Utara. Serangan serupa juga terjadi di sepanjang Jalan Pantai Al-Rashid, menewaskan tiga warga sipil lainnya dan melukai sejumlah besar warga yang tengah mengantre bantuan.
Lebih tragis lagi, serangan tembakan langsung dari tentara Israel menargetkan warga sipil di dekat Sekolah Al-Hashimiya, di lingkungan Al-Tuffah, timur Kota Gaza, mengakibatkan tiga korban jiwa dan sejumlah luka-luka.

Data terkini menunjukkan bahwa total korban tewas akibat serangan di pusat-pusat penyaluran bantuan mencapai 17 orang, dengan lebih dari 136 cedera hanya dalam sehari. Rumah sakit di Gaza juga mengkonfirmasi bahwa 35 warga sipil tewas sejak Senin pagi di berbagai lokasi di Jalur Gaza, termasuk 17 di antara mereka yang mencari bantuan kemanusiaan.
Total korban jiwa di Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai angka yang mengerikan, yaitu 55.998 jiwa. Setidaknya 131.559 lainnya mengalami cedera. Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan berserakan di jalanan, tim penyelamat dan pertahanan sipil menghadapi tantangan besar untuk menjangkau mereka akibat pemboman yang terus berlanjut dan kondisi lapangan yang sangat berbahaya.
Selain serangan terhadap warga sipil yang mencari bantuan, pasukan Israel juga dilaporkan meledakkan bangunan-bangunan tempat tinggal di timur kota Jabalia, Gaza Utara, menyebabkan kerusakan besar sebagai bagian dari kebijakan sistematis untuk menghancurkan pemukiman warga.
Tragedi kemanusiaan di Gaza terus berlanjut, menuntut perhatian dunia internasional untuk segera mengakhiri kekerasan dan memberikan perlindungan bagi warga sipil yang tak berdaya. Laporan ini disusun berdasarkan informasi dari kantor berita WAFA.