Minggu, Mei 25, 2025
No menu items!
spot_img

Abdul Mu’ti Hadiri Wisuda Ponpes Said Aqil Siradj, Paparkan 5 Fondasi Pendidikan

Must Read

JAKARTAMU.COM | Pendidikan mesti dibangun dengan fondasi yang kuat. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah  Abdul Mu’ti menyebut turos sebagai salah satu fondasi utama yang sangat penting dalam pendidikan. Ini disampaikan Mu’ti ketika memberi amanat pada Wisuda dan Kelulusan Santri Angkatan ke-10 Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah asuhan Said Aqil Siradj, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (17/5/25) lalu.

Turos merupakan  karya klasik para ulama,  pemikir, dan   cendekiawan muslim masa lalu telah menjadi  bagian penting dari warisan sejarah Islam yang sangat luhur terutama dalam bidang ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu alat. Oleh karena itu turos harus menjadi landasan penting bagi pendidikan di Indonesia

Menurut Mu’ti, turos adalah fondasi pertama pendidikan. Ia menjadi dasar-dasar bagian dari warisan sejarah Islam yang sangat luhur terutama dalam bidang ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu alat.

“Turos ini menjadi bagian dari warisan sejarah Islam yang membentuk karakter keislaman kita, it is part of our identity it is part of the construction of our Islam, karena itu maka penguasaan ilmu-ilmu alat turos al islamiyah menjadi landasan dari pendidikan Islam”, jelasnya.

Fondasi kedua adalah sangat penting penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun menurut Mu’ti  penekanannya  bagaimana teknologi itu tidak  terpisahkan dan tidak tercabut  dari akar-akarnya terutama  dari Al-Qur’an. Apapun bentuk teknologi   sekarang menurut Mu’ti   akan ditemukan   dasar dan  asasnya dari Al-Qur’an.

Ia ceritakan, ketika pesawat ditemukan, Wright bersaudara penemu dan pembuat  pesawat  tidak pernah membaca Al-Qur’an tapi mereka membayangkan burung-burung yang terbang bagaimana burung itu bisa terbang dan dengan imajinasi ilmiahnya dia mengatakan suatu saat manusia juga bisa terbang seperti burung-burung itu. Wright bersaudara adalah orang  pertama yang membuat pesawat dan menerbangkannya.

Dasar-dasar  untuk mempelajari sains teknologi itu bila dikaitkan dengan turos, terdapat pada landasan di mana Al Quran memerintahkan manusia untuk senantiasa memperhatikan dan mengamati alam semesta. 

“Ini adalah bagian penting yang umat Islam harus menguasainya tidak boleh ada pemisahan, menurut saya antara ilmu-ilmu agama dengan sains modern bahkan seiring,” urai Mu’ti.

Mu’ti mencontohkan mereka yang disebut sebagai ilmuwan  holistik dalam bahasa lain ilmuwan yang  kafah seperti  Ibnu Rusyd,  selain menguasai ilmu fikih, ilmu filsafat, mereka juga  menguasai ilmu-ilmu fisika dan ilmu-ilmu kimia.  Menunjukkan  sebenarnya dalam diri para ulama itu  melekat keilmuan yang kafah keilmuan yang komprehensif. 

“Itulah fondasi kedua dalam kita membangun kemajuan umat dan kemajuan di bidang-bidang yang sangat ditentukan masa sekarang ini”, tegasnya.

Fondasi ketiga  adalah akhlak. Kalau ilmu pengetahuan tidak dilandasi oleh akhlak maka dia akan menjadi senjata yang bisa menimbulkan kerusakan di mana-mana.

Mu’ti gambarkan, sekarang banyak bicara mengenai artificial intelligence AI yang kalau orang menyalahgunakan akan  menimbulkan kekacauan  luar biasa. Karena itu maka penguasaan teknologi digital itu sangat penting tapi kesalehan digital itu juga tidak kalah pentingnya.

Banyak  pekerjaan baru di dunia digital, seperti  content creator atau YouTuber.  Banyak yang telah  membuat konten-konten  edukatif, konten yang  mencerdaskan, tapi tidak sedikit juga konten kreator yang hanya sekedar mencari sensasi dan mencari sesuap nasi yang penting viral, soal  baik atau tidak urusan belakang yang penting viewer jutaan, maka  akan mendapat jutaan rupiah dari berbagai macam platform.

“Karena itu, menguasai teknologi itu penting tetapi harus dilandasi dengan akhlakul karimah dan ini yang juga harus kita tanamkan dalam semua jenjang pendidikan”, tandas Mu’ti

Fondasi keempat adalah entrepreneurship, suatu kemampuan untuk  memiliki semangat kewirausahaan semangat kemandirian bekerja,  menciptakan lapangan pekerjaan. Menurut Mu’ti  tradisi pesantren yang ia pelajari dari berbagai kajian adalah tradisi entrepreneurship.

“Pendidikan menurut saya perlu menekankan sekali lagi kekuatan entrepreneurship” , ucap Mu’ti

Fondasi kelima adalah wataniah. Tidak kalah pentingnya adalah wataniah atau kebangsaan. Mu’ti  mengamati  bagian penting ikrar para santri  seperti ikrarnya taruna akademi militer,   nasionalismenya  tidak perlu diragukan lagi.

“Karena itu maka jadilah kalian para ulama jadilah kalian orang-orang yang menguasai ilmu-ilmu agama ilmu-ilmu modern berakhlak mulia memiliki jiwa kewiraan dan tanggung jawab memajukan bangsa dan negara,” pesan Mu’ti mengakhiri ceramah.

Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 52 Warga Palestina

JAKARTAMU.COM | Serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak Sabtu (24/5/2025) pagi telah menewaskan sedikitnya 52 warga Palestina. ,...
spot_img
spot_img

More Articles Like This