Sabtu, Juli 12, 2025
No menu items!

Gaza Makin Membara, Dunia Tetap Memalingkan Muka

Must Read

JAKARTAMU.COM | Serangan udara membabi buta Israel masih terus berlangsung ketika wacana gencatan bersenjata permanen di Gaza mengemuka. Bagi Israel nyawa warga sipil Palestina tak lebih berharga dari puing bangunan yang mereka tinggali.

Jumat (11/7/2025), delapan orang tewas, termasuk seorang remaja 17 tahun, dalam serangkaian serangan di wilayah tengah dan selatan Gaza. Satu kapal nelayan dihantam rudal, dan bangunan tempat tinggal di kamp Bureij runtuh menimbun tubuh tak berdosa.

Militer Israel, seperti biasa, berdalih bahwa mereka hanya menargetkan “personel bersenjata.” Namun, kamera pengawas menunjukkan kenyataan lain: rudal meluncur saat warga sipil tengah berjalan di dekat klinik tempat mereka mengantre makanan. Ya, makanan. Bukan senjata.

Di wilayah Al-Mawasi, Khan Younis, 12 orang luka parah, sebagian besar anak-anak. Mereka kini bergelut antara hidup dan mati di ruang perawatan yang telah lama kehabisan obat-obatan. Ironisnya, dunia internasional masih berkutat pada pernyataan “keprihatinan mendalam” sambil melirik ke arah lain.

UNICEF mengutuk serangan ini sebagai “tindakan yang tidak dapat dibenarkan.” Organisasi kemanusiaan lain menyerukan investigasi. Namun, seperti biasa, investigasi tidak pernah menyentuh tombol peluncur rudal—hanya menghitung korban.

Situasi kemanusiaan di Gaza kian memburuk. Doctors Without Borders melaporkan lonjakan malnutrisi akut, terutama pada balita dan ibu hamil. Satu kilogram tepung kini seharga lebih dari Rp400 ribu. Di tengah gemuruh drone dan bau mayat, warga Gaza masih bertahan.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 57.000 warga Palestina telah terbunuh. Itu bukan angka statistik, tapi deretan nama, anak-anak, ibu, ayah yang tak sempat mengucapkan selamat tinggal. Konflik yang disebut “perang” ini justru lebih menyerupai pembantaian yang dilakukan perlahan dan terang-terangan.

Sumber : WAFA

KAHMI Usulkan Cetak Biru Swasembada Pangan Jangka Panjang

JAKARTAMU.COM | Ketahanan pangan tak bisa diserahkan pada mekanisme pasar dan cuaca semata. Hal ini menjadi fokus rekomendasi eksternal...

More Articles Like This