Senin, Juni 16, 2025
No menu items!

Abu Yazid al-Busthami dan Guru yang Meludah Menghadap Kakbah

Must Read

JAKARTAMU.COM | Abu Yazid Thoifur bin Isa bin Surusyan al-Busthami lahir di Bustham, sebuah kota yang terletak di bagian timur Laut Persia. Ia wafat di Bustham pada tahun 261 H/874 M. Beliau merupakan salah seorang Sultan Auliya, seorang syekh yang termasuk dalam silsilah Thariqah Sadziliyah, Thariqah Suhrawardiyah, serta beberapa thariqah lainnya.

Namun, beliau sendiri menyebutkan dalam sebuah kitab yang ditulis oleh seorang tokoh dari negeri Irbil, sebagai berikut:

“…bahwa mulai Abu Bakar Shiddiq sampai kepadaku adalah golongan Shiddiqiyyah.”

Suatu ketika, Abu Yazid mendengar bahwa di suatu tempat terdapat seorang guru besar. Dari tempat yang jauh, ia datang untuk menemuinya. Namun, ketika telah dekat, Abu Yazid menyaksikan sang guru yang termasyhur itu meludah ke arah Kota Makkah. Ia menafsirkan tindakan itu sebagai penghinaan terhadap Kota Makkah. Karena itu, ia segera memutar langkah.

“Jika ia memang telah memperoleh semua kemajuan itu dari jalan Allah,” kata Abu Yazid tentang guru tersebut, “niscaya ia tidak akan melanggar hukum sebagaimana yang dilakukannya.”

Diriwayatkan bahwa rumah Abu Yazid hanya berjarak empat puluh langkah dari sebuah masjid. Ia tidak pernah meludah ke arah jalan dan sangat menghormati masjid tersebut. Setiap kali tiba di depan sebuah masjid, ia akan berdiri sejenak dan menangis.

“Mengapa engkau selalu berlaku demikian?” tanya seseorang kepadanya.

“Aku merasa diriku seperti seorang wanita yang sedang haid. Aku merasa malu untuk masuk dan mengotori masjid,” jawabnya.

Lihatlah doa Nabi Adam atau doa Nabi Yunus AS: “Laa ilaaha illa Anta, Subhaanaka innii kuntu minazh-zhoolimiin.”

(Tidak ada Tuhan selain Engkau, ya Allah. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.

Lihat pula doa Abu Nawas: “Ya Allah, jika Engkau masukkan aku ke dalam surga, rasanya aku tidak pantas berada di dalamnya. Tetapi jika aku Engkau masukkan ke dalam neraka, aku tidak akan tahan, aku tidak akan kuat, ya Allah. Maka terimalah saja taubatku.”

Rezeki yang Menolak Semua Doa

MANUSIA modern begitu peduli pada standar halal dalam makanan dan minuman, namun sering lalai menimbang dari mana uangnya berasal....
spot_img
spot_img

More Articles Like This