Senin, Mei 19, 2025
No menu items!
spot_img

Beda Pendapat tentang Penyembelihan Ismail dan Lokasi Pengorbanan

Must Read
Miftah H. Yusufpati
Miftah H. Yusufpati
Sebelumnya sebagai Redaktur Pelaksana SINDOWeekly (2010-2019). Mulai meniti karir di dunia jurnalistik sejak 1987 di Harian Ekonomi Neraca (1987-1998). Pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah DewanRakyat (2004), Wakil Pemimpin Harian ProAksi (2005), Pemimpin Redaksi LiraNews (2018-2024). Kini selain di Jakartamu.com sebagai Pemimpin Umum Forum News Network, fnn.co.Id. dan Wakil Pemimpin Redaksi Majalah FORUM KEADILAN.

JAKARTAMU.COM | Sejumlah ahli berbeda pendapat mengenai siapa yang disembelih oleh Nabi Ibrahim dan di mana peristiwa kurban itu terjadi. Apakah itu terjadi sebelum kelahiran Ishaq atau sesudahnya? Dan apakah lokasinya di Palestina atau di Hijaz?

Sejarawan Yahudi berpendapat bahwa yang disembelih adalah Ishaq, bukan Ismail. Namun, dalam Qishash al-Anbiya’ karya Syaikh Abdu’l Wahhab an-Najjar, dinyatakan bahwa yang disembelih adalah Ismail.

Argumennya diambil dari Taurat yang menyebutkan bahwa anak yang hendak dikurbankan adalah “anak tunggal Ibrahim.” Saat itu, Ismail memang satu-satunya anak Ibrahim karena Ishaq belum lahir. Setelah kelahiran Ishaq, Ibrahim memiliki dua anak, sehingga frasa “anak tunggal” tidak lagi relevan untuk Ishaq.

Jika kisah tersebut benar merujuk kepada Ishaq, maka pengorbanan itu semestinya terjadi di Palestina, karena Ishaq dan ibunya, Sarah, tinggal di sana dan tidak pernah ke Hijaz.

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya yang diterjemahkan Ali Audah berjudul “Sejarah Hidup Muhammad” (Pustaka Jaya, 1980) mengatakan kisah yang menyebutkan bahwa peristiwa penyembelihan itu terjadi di atas Bukit Mina mendukung pendapat bahwa anak yang dikurbankan adalah Ismail. Karena Al-Qur’an tidak secara eksplisit menyebut nama anak tersebut, para sejarawan Muslim berbeda pendapat mengenai hal ini.

Kisah Penyembelihan dalam Al-Qur’an

Dalam mimpi, Ibrahim diperintahkan Tuhan untuk menyembelih anaknya. Maka pada suatu pagi, berangkatlah ia bersama anaknya. Al-Qur’an menyebutkan:

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, Ibrahim berkata: ‘Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!’ Ia menjawab: ‘Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah, engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.'”

“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, Kami panggil dia: ‘Wahai Ibrahim, sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu.’ Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini adalah ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. As-Saffat: 102–107)

Kisah Legendaris dalam Tradisi

Beberapa kisah menceritakan peristiwa ini dalam bentuk puisi yang indah, meskipun tidak selalu merujuk langsung kepada Makkah. Dikisahkan bahwa setelah menerima perintah dalam mimpi, Ibrahim mengajak anaknya:

“Anakku, bawalah tali dan parang. Mari kita pergi ke bukit mencari kayu.”

Anak itu mengikuti ayahnya tanpa curiga. Dalam perjalanan, setan datang menggoda ibu anak itu, mengatakan bahwa Ibrahim hendak menyembelih putranya. Namun sang ibu menjawab bahwa jika itu perintah Tuhan, maka biarlah Ibrahim melaksanakannya. Setan pun mencoba menggoda anak dan Ibrahim sendiri, namun gagal, dan akhirnya dilaknat oleh Ibrahim.

Setelah sampai di tempat pengorbanan, Ibrahim berkata kepada anaknya, dan anak itu memberikan saran:

“Ayah, kuatkan ikatanku agar darahku tidak mengenai ayah. Tajamkanlah parang itu agar prosesnya cepat. Telungkupkan aku agar ayah tidak goyah melihat wajahku. Jika ayah ingin membawa bajuku sebagai penghibur bagi ibu, silakan lakukan.”

Ibrahim mengikat anaknya dan membaringkannya. Namun, sebelum penyembelihan terjadi, turunlah perintah dari Tuhan agar penyembelihan dibatalkan, dan anak itu diganti dengan seekor domba besar.

Tiga Konsorsium Kampus Eropa-ASEAN Terima Hibah Riset Scope-HE

JAKARTAMU.COM | Uni Eropa dan ASEAN merancang ulang lanskap kerja sama riset lintas kawasan untuk menjawab tantangan krisis iklim...
spot_img
spot_img
spot_img

More Articles Like This