Jumat, Juli 11, 2025
No menu items!

Terima Bintang LVRI, Haedar Nashir Sampaikan Tiga Fondasi Kemajuan Indonesia

Must Read

JAKARTAMU.COM | Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menerima penghargaan Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dalam sebuah seremoni yang digelar di Jakarta, Kamis (10/7/2025). Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kiprahnya memperkuat kelembagaan LVRI dan membela nilai-nilai kejuangan yang melahirkan lahirnya Indonesia.

Haedar menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kendati merasa belum pantas menerima anugerah sebesar itu. Tetapi dia melihat penghargaan itu sebagai amanah moral, tanggung jawab untuk terus menyalakan semangat kebangsaan di tengah masyarakat.

”Dengan rasa syukur kepada Allah, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas penghargaan Bintang LVRI ini. Terus terang, kami merasa belum layak. Namun penghargaan ini menjadi amanah dan inspirasi yang mendalam, baik bagi diri kami, keluarga, organisasi, maupun generasi bangsa,” kata Haedar dalam acara yang juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk Sekretaris Umum PP Muhammadiyah sekaligus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti.

Dia lalu mengenang pertemuan dengan para pimpinan LVRI di Yogyakarta. Kisah-kisah perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan yang disampaikan dalam pertemuan itu  membangkitkan kesadaran, bahwa Indonesia berdiri di atas pengorbanan besar dan semangat itu tidak boleh padam.

Haedar Nashir menyampaikan tiga fondasi kemajuan Indonesia, yaitu komitmen, integritas, dan pengabdian. Foto/istimewa

Haedar merumuskan tiga hal penting untuk masa depan bangsa, yaitu komitmen, integritas, dan pengabdian. Ketiganya adalah fondasi moral yang mampu membimbing arah pembangunan Indonesia, tidak hanya secara fisik, tetapi juga dalam membentuk karakter warga negara.

Sebagai penegasan, Haedar menampilkan sosok Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai contoh nyata dari ketiga nilai tersebut. Menurutnya, figur Jenderal Soedirman tidak hanya mencerminkan kepemimpinan militer, tetapi juga keteladanan moral yang bersumber dari keyakinan dan komitmen pribadi yang kokoh.

“Jenderal Soedirman menjadi contoh ideal yang membumi tentang integritas dan pengabdian. Dalam usia muda, beliau menunjukkan kepemimpinan luar biasa dalam Perang Gerilya. Itulah teladan untuk generasi muda hari ini,” jelasnya.

Ia melanjutkan, nilai kedua yang perlu ditanamkan secara lebih serius adalah rasa keindonesiaan. Haedar menilai semangat kebangsaan yang hidup dalam jiwa para pendiri republik harus diteruskan dalam bentuk tindakan, bukan hanya simbol atau upacara. Nilai-nilai seperti Pancasila, menurutnya, harus diaktualkan dalam kehidupan sosial, bukan sekadar dijadikan slogan.

“Warisan nilai itu mahal. Kita harus hidupkan dalam praksis sehari-hari, dipadukan dengan nilai agama dan budaya luhur bangsa,” tegas Haedar.

Nilai ketiga yang ia sampaikan adalah pentingnya menyandingkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan warisan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menolak pandangan yang memisahkan antara modernitas dan kebudayaan lokal, dan sebaliknya, menyerukan agar bangsa Indonesia mampu berjalan di antara keduanya.

“Perpaduan antara kemajuan dan nilai adalah kepentingan bersama agar kita bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain,” tuturnya.

Ketua Umum LVRI periode 2022—2027, Herman Bernhard Leopold Mantiri, menyatakan bahwa penghargaan Bintang LVRI bukan sekadar simbol seremonial. Ia menegaskan bahwa penghargaan ini hanya diberikan kepada mereka yang telah memberikan dukungan nyata bagi perjuangan nilai-nilai kebangsaan dan kelembagaan LVRI.

“Bintang LVRI tidak diberikan dengan mudah. Ini adalah bentuk penghargaan atas kontribusi besar dari Bapak Haedar Nashir dan Bapak Yendra Fahmi, yang kami rasakan manfaatnya sangat besar. Semoga kerja sama terus terjalin di masa depan,” ujar Mantiri. (*)

Dunia Tempat untuk Menahan Diri

HIDUP di dunia tak pernah lepas dari ujian. Setiap hari kita berhadapan dengan pilihan-pilihan: yang halal dan yang haram,...

More Articles Like This