JAKARTAMU.COM | Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta, Prof. Dr. Bunyamin, M.Pd.I, menyampaikan sejumlah pesan penting bagi gerakan Hizbul Wathan (HW) di Ibu Kota, khususnya Kwartir Wilayah (Kwarwil) HW DKI Jakarta. Ia menekankan pentingnya kepercayaan publik terhadap organisasi dan perlunya pengelolaan yang mengacu pada nilai-nilai dasar Muhammadiyah.
“Pesan saya yang pertama, Kwarwil DKI Jakarta harus bisa menjadi Kwarwil yang terpercaya. Dipercaya oleh seluruh stakeholder,” ujar Prof. Bunyamin saat menyampaikan materi tentang posisi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dalam menghadapi pola pendidikan di Jakarta dalam Konsolidasi dan Rakerwil Hizbul Wathan DKI Jakarta 2025 di Aula Djuanda, Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (12/5/2025).
Menurutnya, untuk meraih kepercayaan tersebut, perjuangan Kwarwil harus berpijak pada kaidah dan regulasi resmi yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam hal pengelolaan organisasi, Prof. Bunyamin merujuk pada Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), khususnya bab tentang pengelolaan organisasi.
“Di situ ada 16 poin penting yang harus dijadikan acuan dalam mengendalikan organisasi. Disiplin, komitmen, menjadi teladan – semuanya sudah diatur dalam PHIWM,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dinamika organisasi, termasuk konflik, merupakan bagian dari sunnatullah. Namun, Muhammadiyah telah menyediakan mekanisme penyelesaian yang berlandaskan musyawarah dan aturan organisasi.
“Konflik itu pasti ada. Tapi Muhammadiyah memberikan jalan keluar. Dalam PHIWM, poin ketiga dalam bab organisasi, disebutkan bahwa penyelesaian konflik harus dengan musyawarah dan mengacu pada aturan organisasi, bukan mengedepankan ego,” tegasnya.
Bunyamin juga mengingatkan soal peran HW di lingkungan sekolah Muhammadiyah. HW, kata dia, tidak boleh merasa cukup lantaran keberadaannya ditopang kebijakan administratif Muhammadiyah. HW harus benar-benar menawarkan nilai dan manfaat, terutama dalam pendidikan karakter.
“HW ini harus menjanjikan, memberi manfaat dalam konteks pendidikan. Karena HW itu kuat di pendidikan karakter. Oleh karena itu, HW harus menjalin komunikasi yang baik dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar gerakan HW tidak berjalan sendiri. Kolaborasi dengan organisasi otonom lain, seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), menurutnya sangat penting untuk mencapai tujuan besar Muhammadiyah.
“Jangan jalan sendiri-sendiri. Harus bersama-sama, dengan visi yang sama. Visi mulia kita adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” ujar Prof. Bunyamin menutup pernyataannya.
Menurutnya, ortom seperti Hizbul Wathan merupakan bagian integral dari Persyarikatan Muhammadiyah, sehingga setiap langkahnya harus senantiasa mengacu pada tujuan utama Muhammadiyah, yaitu mewujudukan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.