Pengakuan
Oleh: Sugiyati
Dunia terasa sepi saat Syeikh Ibnu Hajar duduk di ruang tamu, wajahnya yang teduh seakan menyimpan segudang pertanyaan yang tak terucapkan. Istrinya berdiri di depan pintu, perasaan bersalahnya seperti bara api yang terus membakar hatinya. Setelah semua yang...
Oleh: Sugiyati
Rumah itu terasa lebih sunyi daripada biasanya. Syeikh Ibnu Hajar duduk dengan tenang di tempatnya, berzikir tanpa henti, seakan dunia luar tidak pernah mengganggu pikirannya. Namun, istrinya merasa tercekik oleh bayang-bayang yang datang malam itu. Surat yang diberikan...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Meskipun perubahan yang terjadi di antara ibu-ibu itu terlihat menjanjikan, hidup tidak selalu memberikan jalan yang mudah. Setiap langkah yang mereka ambil menuju kedamaian dan perbaikan hubungan diuji dengan berbagai peristiwa yang tak terduga. Terkadang,...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Meskipun langkah mereka menuju pemulihan masih panjang, ada perubahan yang nyata di antara ibu-ibu itu. Setelah percakapan yang penuh emosi di bawah pohon rindang, mereka menyadari bahwa meskipun masing-masing memiliki kesalahan dan kekurangan, mereka memiliki...
Oleh: Sugiyati
Malam turun dengan sunyi yang mencekam. Udara Makkah yang biasanya hangat terasa lebih dingin dari biasanya.
Istri Syeikh Ibnu Hajar duduk di sudut ruangan, pikirannya melayang-layang. Dinar itu kini ada di tangan suaminya, dan meskipun ia belum mengakuinya...
Dinar yang Hilang
Oleh: Sugiyati
FAJAR baru saja menyingsing ketika mereka kembali ke rumah. Istri Syeikh Ibnu Hajar masih diliputi perasaan bersalah. Kilauan air Zamzam yang kembali memenuhi sumur semalam seolah menjadi teguran baginya.
Namun, ada sesuatu yang mengusik pikirannya—sesuatu yang...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
HARI-hari setelah pengakuan Dina terasa penuh ketegangan. Walaupun di bawah pohon rindang tempat mereka biasa berkumpul kini sepi, ada perubahan yang sangat jelas pada setiap individu di kelompok ibu-ibu itu. Mereka bukan lagi sekadar teman yang...
Hikmah yang Terlambat
Oleh: Sugiyati
LANGIT Mekah masih diselimuti malam saat mereka berjalan pulang dari sumur Zamzam. Sang istri melangkah pelan, pikirannya berkecamuk. Kilauan dinar yang tadi memenuhi timba masih terbayang di benaknya, tetapi kini bercampur dengan gambaran mengerikan saat...
Oleh; Dwi Taufan Hidayat
Keheningan yang sempat mengisi pertemuan di bawah pohon rindang, perlahan memudar. Meski Rani dan Lila mulai merasa sedikit lega setelah berbagi beban, ada sesuatu yang belum terselesaikan. Sebuah ketegangan yang muncul, bukan hanya karena kisah...
Timba Pertama
Oleh: Sugiyati
ANGIN malam berembus lirih, membawa suara gemericik air Zamzam yang tenang. Lentera kecil di tangan Syeikh Ibnu Hajar berayun pelan, menciptakan bayangan panjang yang menari di permukaan sumur. Di hadapan istrinya, timba yang baru saja ditarik masih...