Sabtu, Juni 14, 2025
No menu items!

cerbung

Pagar Laut yang Terlupakan (20-Tamat): Pertempuran Terakhir

FAJAR menyingsing di langit timur, mewarnai cakrawala dengan semburat jingga yang berpendar di atas lautan. Di kejauhan, Pulau Kecil tampak sunyi, seolah tak terjadi apa-apa semalam. Tapi Rifki, Tegar, dan Hasan tahu bahwa gelombang perlawanan baru saja dimulai. Di dalam...

Pagar Laut yang Terlupakan (19): Serangan Balik di Malam Gelap

MALAM menelan Pulau Kecil dalam kegelapan pekat. Angin laut bertiup dingin, membuat daun-daun bakau bergemerisik seperti bisikan samar. Di dalam pondok reyot, Rifki, Tegar, dan Hasan duduk mengelilingi sebuah lentera kecil, merencanakan langkah mereka selanjutnya. “Kita harus bergerak sebelum mereka...

Pagar Laut yang Terlupakan (18): Kembali dengan Nyali

PERAHU Perahu kecil itu membelah ombak dengan kecepatan sedang, menjauhi dermaga yang masih diramaikan suara tembakan dan jeritan. Rifki menoleh ke belakang, melihat pantai yang semakin jauh. Bayangan para nelayan yang bertahan melawan anak buah Heru membuat hatinya dipenuhi...

Pagar Laut yang Terlupakan (17): Perangkap di Dermaga

RIFKI dan Tegar tiba di dekat dermaga saat langit masih kelabu ketika. Mereka bersembunyi di balik tumpukan peti kayu yang mulai lapuk, mengamati gudang tua yang mereka yakini sebagai tempat Hasan ditahan. Di depan gudang, dua pria bersenjata berjaga. Rifki...

Pagar Laut yang Terlupakan (16): Kebenaran yang Terlambat

LANGIT mulai memerah di ufuk timur ketika Rifki, Tegar, dan Budi masih berlindung di balik bebatuan di tepi pantai. Suara tembakan yang sebelumnya bersahutan kini mulai mereda, hanya menyisakan deburan ombak yang menyapu pasir dengan irama monoton. "Kita harus segera...

Pagar Laut yang Terlupakan (15): Pengkhianatan di Ambang Pintu

LANGIT malam di atas desa tampak lebih kelam dari biasanya. Angin laut bertiup kencang, membawa aroma asin yang bercampur dengan ketegangan yang menggantung di udara. Rifki, Tegar, dan Hasan berjalan cepat di jalan setapak yang mengarah ke rumah Budi...

Pagar Laut yang Terlupakan (14): Musuh dalam Selimut

DI sudut rumah kayu yang diterangi cahaya redup, Rifki, Hasan, dan Tegar masih duduk mengelilingi Budi Santoso. Kertas-kertas catatan yang diberikan Budi berserakan di hadapan mereka, berisi daftar nama, tanggal, dan modus operandi yang digunakan untuk mengambil alih tanah...

Pagar Laut yang Terlupakan (13): Jejak di Balik Tirai

MALAM itu, rumah Pak Dahlan masih diterangi lampu minyak. Beberapa warga duduk bersila di lantai, sebagian bersandar di dinding, mengusap wajah mereka yang masih terasa perih akibat gas air mata. Suasana masih tegang. Kekacauan siang tadi telah mengubah segalanya. "Kita...

Pagar Laut yang Terlupakan (12): Api dalam Sekam

RIFKI berdiri tegak di tengah kerumunan, napasnya masih tersengal usai berlari dari motor yang mengantarkannya ke desa. Warga yang semula nyaris terpancing provokasi kini mulai tenang, menyadari bahwa ada yang berusaha mengadu domba mereka. Di seberang, Heru tampak menggertakkan giginya....

Pagar Laut yang Terlupakan (11): Matahari di Ujung Fajar

FAJAR merayap perlahan di ufuk timur. Cahaya samar mulai mengusir kegelapan yang menyelimuti desa pesisir itu. Di sepanjang jalan utama desa, puluhan warga sudah berkumpul. Mereka duduk bersila di atas tanah, berhadap-hadapan dengan barisan alat berat yang tertahan di...

Latest News

Tel Aviv Membara: Balasan Iran Mengguncang Langit Israel

JAKARTAMU.COM | Langit Tel Aviv berubah jingga menyala. Bukan karena senja, melainkan ledakan rudal balistik. Jumat malam itu, ledakan...