Selasa, Mei 27, 2025
No menu items!
spot_img

Menemukan Cahaya di Tengah Keterbatasan

Must Read

SETIAP manusia diuji oleh Allah dengan cara yang berbeda. Ada yang diuji dengan kekurangan, ada pula yang diuji dengan kelimpahan. Namun sering kali, yang hidup dalam kelimpahan justru merasa hidupnya penuh kekurangan. Padahal apa yang ia keluhkan, bisa jadi adalah impian dari banyak orang.

Pekerjaan yang menumpuk sering kita keluhkan sebagai beban yang melelahkan. Kita lupa bahwa di luar sana, banyak orang yang menengadahkan tangan kepada langit memohon kesempatan kerja. Kita lupa bahwa kesibukan adalah nikmat, bukan musibah. Allah berfirman:

وَجَعَلْنَا ٱلنَّهَارَ مَعَاشًا

“Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS. An-Naba: 11)

Maka, ketika tangan kita masih sibuk menunaikan pekerjaan, itu tanda bahwa Allah masih memberi kesempatan untuk beramal, menafkahi diri dan keluarga, dan menebar manfaat.

Makanan yang sederhana sering membuat lidah kita kecewa. Kita lupa bahwa di belahan dunia lain, ada yang makan nasi hanya dengan garam, atau bahkan tak makan sama sekali. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barang siapa di pagi hari dalam keadaan aman di rumahnya, sehat jasadnya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan dunia telah diberikan seluruhnya kepadanya.” (HR. Tirmidzi no. 2346, hasan)

Pasangan hidup yang terkadang tidak sesuai harapan pun menjadi keluhan banyak orang. Kita lupa bahwa ada banyak hati yang rindu cinta dan penghiburan, namun belum Allah beri pendamping. Allah berfirman:

وَمِنْ ءَايَـٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةًۭ وَرَحْمَةً

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum: 21)

Saldo yang sedikit di dompet mungkin terasa sesak, tetapi ada orang-orang yang bahkan tak tahu dari mana makan besok. Sementara kita masih bisa memilih makan atau tidak, membeli atau menunda. Allah berfirman:

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًۭا، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq: 2-3)

Tubuh yang sehat sering kita abaikan nilainya. Padahal bagi yang terbaring sakit, bisa berjalan saja adalah anugerah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu karenanya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412)

Rumah yang sempit sering membuat kita iri kepada yang tinggal di istana. Tapi kita lupa, di luar sana ada yang tidur beratap langit, berselimut angin malam. Allah berfirman:

وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنۢ بُيُوتِكُمْ سَكَنًۭا

“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumah sebagai tempat tinggal (yang tenang).” (QS. An-Nahl: 80)

Anak-anak yang berisik sering membuat kepala pening. Tapi renungkanlah mereka yang bertahun-tahun menanti, namun belum juga Allah titipkan amanah suci itu. Allah berfirman:

لِّلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ يَهَبُ لِمَن يَشَآءُ إِنَـٰثًۭا وَيَهَبُ لِمَن يَشَآءُ ٱلذُّكُورَ

“Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia menganugerahkan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Asy-Syura: 49)

Bahkan hidup yang terasa berat dan terus dikeluhkan, bisa jadi adalah hidup yang orang lain dambakan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ

“Lihatlah kepada orang yang berada di bawah kalian (dalam hal dunia), dan jangan melihat kepada orang yang di atas kalian. Karena hal itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang ada pada kalian.” (HR. Muslim no. 2963)

Bersyukurlah, bahkan hanya dengan sandal jepit yang kau pakai. Sebab ada orang yang tak memiliki kaki untuk memakainya. Syukur adalah pintu kebaikan yang tak bertepi. Allah berfirman:

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

“Jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian.” (QS. Ibrahim: 7)

Semoga kita termasuk hamba-hamba yang pandai bersyukur, sabar dalam ujian, dan selalu melihat nikmat Allah dengan hati yang penuh iman. Sebab siapa yang bersyukur, Allah janji akan menambah nikmat itu. Dan siapa yang lalai, bisa jadi nikmat itu dicabut perlahan.

Teken MoU, Muhammadiyah Minta KPPU Awasi Pelaku Praktik Monopoli Usaha

JAKARTAMU.COM | Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)...
spot_img
spot_img

More Articles Like This