Minggu, Desember 8, 2024
No menu items!

Performansi Diplomatik Prabowo dalam Kancah Pergaulan Dunia

Tanpa dukungan penuh kabinet, rasanya komitmen Prabowo itu akan mencair diperjalananan kekuasaannya

Must Read

Oleh: Fathorrahman Fadli, Direktur Eksekutif Indonesia Development Research -IDR dan Pegiat Institut Peradaban

PIDATO Presiden Prabowo pada sidang G-20 sungguh menarik perhatian para pemimpin dunia. Dalam pidatonya di KTT G20 di Brasil pada November 2024, Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan transisi energi hijau. Performansi diplomatik Prabowo sebagai Kepala Negara terlihat pada posisi membanggakan kita semua selaku warga negara. Pada saat itu Prabowo menyampaikan beberapa pokok pikiran.

Pertama adalah soal perubahan Iklim dan pentingnya transisi energi bagi perbaikan dunia. Prabowo menyebutkan, perubahan iklim terhadap Indonesia, termasuk kenaikan permukaan laut yang mengancam lahan produktif dan kehidupan petani serta nelayan. Untuk mengatasi ini, Indonesia berkomitmen mencapai emisi nol bersih sebelum 2050.

Prabowo berencana mengganti pembangkit listrik berbahan bakar fosil dalam 15 tahun ke depan. Selanjutnya ia sebagai presiden Indonesia akan membangun lebih dari 75 gigawatt energi terbarukan​​​​.

Semua itu akan dilakukan secara bertahap dan terencana sehingga Indonesia menjadi negara dengan standar kelas dunia yang ramah lingkungan.

Tentu saja, country promotion seperti yang ditunjukkan Prabowo itu harus mendapatkan dukungan dari seluruh rakyat terutama partai politik yang kader-kadernya kini banyak mengisi kabinet Merah Putih.

Tanpa dukungan penuh kabinet, rasanya komitmen Prabowo itu akan mencair diperjalananan kekuasaannya. Tentu ini suatu yang tidak kita harapkan sebagai bangsa yang ingin maju dan beradab.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai ketahanan pangan dan mengatasi kelaparan dalam tiga tahun ke depan​​​​.

Kedua, Prabowo juga menyatakan komitmen pemerintahannya pada ketahanan pangan dan penanggulangan kemiskinan.

Ia menyoroti pentingnya mengatasi kelaparan dan kemiskinan, sejalan dengan tema konferensi di Brasil tersebut. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai ketahanan pangan dan mengatasi kelaparan dalam tiga tahun ke depan​​​​.

Komitmen ini sudah ditunjukkan Prabowo dengan berusaha membangun sentra-sentra produksi pangan nasional yang digerakkan dengan teknologi pertanian moderen.

Prabowo berharap, negaranya yang selama ini tergantung pada asing, di bawah dirinya diharapkan akan surplus dan bahkan dapat menjadi eksportir pangan dunia.

Ketiga, sebagai negara yang mencintai hidup damai, Prabowo menekankan komitmen Indonesia pada prinsip perdamaian global.

Prabowo menyerukan solusi damai untuk konflik di Ukraina dan Palestina, menekankan bahwa stabilitas global diperlukan untuk mengatasi tantangan ekonomi dan sosial​​.

Manakala dunia tidak aman, maka seluruh bangsa akan menuai akibat buruknya pada kehidupan mereka. Oleh karena itu, dengan politik bebas aktif Indonesia yang sudah menjadi platform pergaulan dunia, Indonesia menyatakan kembali komitmennya pada perdamaian dunia dan keadilan sosial. Sejalan dengan itu maka Prabowo akan bergaul dengan negara manapun atas dasar saling menguntungkan satu sama lain.

Kempat, Indonesia menyatakan siap berkontribusi terhadap WHO. Untuk itu Indonesia berjanji memberikan dukungan dana sebesar 30 juta USD untuk menutup kesenjangan pendanaan WHO, sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama global dalam kesehatan​​.

Pidato Prabowo ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan hutan tropis terluas, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim global. Prabowo meminta dukungan negara maju untuk memberikan kompensasi atas peran ini melalui mekanisme kredit karbon​​​​.

Mencermati Kunjungan ke China

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke China pada 8-10 November 2024 mendapat berbagai respon di dalam negeri, sebagian besar positif, namun juga menimbulkan diskusi yang menarik untuk ditelaah lebih lanjut. Sebagian orang melihat kunjungan tersebut merupakan keberhasilan diplomatik dan ekonomi bagi Indonesia.

Kunjungan ini menghasilkan tujuh kesepakatan bilateral dan investasi senilai USD 10,07 miliar (sekitar Rp 157 triliun). Kesepakatan tersebut mencakup kerjasama di bidang mineral hijau, perikanan berkelanjutan, sumber daya air, dan perdagangan.

Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan China serta mendukung pengembangan energi bersih dan ketahanan pangan di Indonesia.

Namun demikian kunjungan tersebut juga menimbulkan kritik dan kekhawatiran yang tidak boleh dianggap remeh.

Prabowo menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak akan mengubah sikap Indonesia yang netral dan berorientasi pada kepentingan nasional.

Beberapa pihak dalam negeri khawatir bahwa penguatan hubungan dengan China dapat memengaruhi posisi Indonesia dalam persaingan geopolitik, terutama terkait kebijakan bebas aktif yang menjadi prinsip dasar politik luar negeri Indonesia.

Namun demikian, Prabowo menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak akan mengubah sikap Indonesia yang netral dan berorientasi pada kepentingan nasional.

Di kalangan publik, kunjungan ini mendapat perhatian besar. Sebagian memuji pendekatan pragmatis Prabowo yang berfokus pada investasi dan peningkatan SDM, termasuk rencana mengirim lebih banyak pelajar Indonesia ke China. Namun, ada juga kritik terhadap ketergantungan yang meningkat pada China sebagai salah satu mitra utama investasi.

Secara keseluruhan, kunjungan ini dianggap signifikan dalam memperkuat hubungan strategis antara Indonesia dan China, meskipun tetap memerlukan pengawasan agar sejalan dengan kepentingan nasional dan prinsip kebijakan luar negeri.


Kisah Sri Sultan Memerintahkan Kiai Ahmad Dahlan Pergi Haji

JAKARTAMU.COM | Suasana milad masih mewarnai Muhammadiyah saat ini. Organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini lahir pada...

More Articles Like This