Jumat, Juni 27, 2025
No menu items!

Gemerlap Ibu Kota Jakarta dan Tangisan Sunyi Orang Miskin

Must Read

Oleh Lambang Saribuana | Ketua Lazismu DKI Jakarta

JAKARTA adalah satu kata dengan sejuta harapan. Kota impian. Kota yang menjanjikan semua cita. Sebagaimana lagu Lenggang Lenggok Jakarta yang dipopulerkan oleh Andi Meriem Mattalatta:

“Lenggang lenggok Jakarta, suka membuat orang lupa

Terpikat oleh manisnya cerita, mudah jadi jutawan di sana

Ribuan mimpi-mimpi ada, menggoda mereka

Jangankan cari surga dunia, neraka dunia pun ada.”

Itulah gambaran Jakarta yang tak pernah tidur. Penduduknya terjaga 24 jam dari pagi hingga pagi lagi. Denyut nadi ekonominya tak pernah berhenti. Uang berputar dari pasar tradisional hingga pasar uang dengan begitu cepat. Tak mengherankan karena 70% uang di negeri ini berputar di Jakarta.

Namun di balik gemerlap itu, di sudut-sudut jalan, di bawah jembatan layang, di sepanjang Kali Ciliwung, dengan mudah kita dengar suara lirih kelaparan. Jeritan kemiskinan yang keras, namun nyaris tak terdengar. Tak masuk agenda ruang rapat kita.

Tangisan ibu yang tak mampu membeli susu. Rintihan ayah yang tak bisa menebus obat anaknya. Anak-anak yang putus sekolah. Masalah sosial yang terus menggunung. Kita hidup dalam kota yang sama, tapi di frekuensi yang berbeda. Kita berbagi ruang, tapi tak berbagi kehidupan.

Dalam keadaan seperti inilah Muhammadiyah yang selalu bergerak dalam diam. Bekerja tanpa banyak suara. Kegiatan amal sosial yang terus berlangsung dari generasi ke generasi. Sejak 1912, jauh sebelum republik ini lahir. Muhammadiyah telah berbuat banyak, bahkan teramat banyak. Rumah sakit, sekolah, kampus, masjid, panti asuhan, hingga lembaga amil zakat terpercaya, Lazismu.

Meskipun begitu, sejujurnya di tengah kemajuan kota yang begitu cepat, urbanisasi yang tiada henti, dan ledakan masalah sosial perkotaan, Lazismu tidak bisa bekerja sendiri. Perlahan, kita mulai tertinggal dalam menanggapi krisis kemanusiaan kota besar.

Sebagai Ketua Lazismu DKI Jakarta, saya menyaksikan langsung bahwa mustahik kita bukan hanya di gang sempit, tapi kini juga tinggal di rumah susun murah, kontrakan pengap, dan trotoar pusat kota. Mereka butuh bantuan. Tapi lebih dari itu, mereka membutuhkan perubahan sistem dan keberpihakan nyata.

Ceramah, pengajian, dan siraman rohani tentu tetap dibutuhkan masyarakat kota. Tapi di Jakarta, kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan retorika. Kita butuh sistem filantropi yang bergerak cepat, seperti urat nadi yang berdetak tanpa henti. Menjangkau mustahik dalam hitungan menit, bukan hari.

Zakat, infak, dan sedekah (ZIS) bukan sekadar ritual berbagi. Ia adalah alat perubahan peradaban. Zakat yang bukan hanya membagi, tapi menggerakkan dan membebaskan. Kita butuh pimpinan yang berani mendengar jeritan orang-orang yang terlupakan. Suara mereka sering tenggelam dalam hiruk pikuk kota, namun tetap nyata, tetap memanggil.

Izinkan saya memulai dari satu hal kecil: menghadirkan Bangsal Lazismu, sebuah tempat tidur gratis di rumah sakit, untuk fakir miskin dan para aktivis dakwah. Di bangsal ini mustahik bisa dirawat dengan tenang karena seluruh biaya pengobatan akan ditanggung sepenuhnya. Saya yakin, dari aspek anggaran hal ini bisa dilakukan, jika kita mampu mengelola seluruh sumber daya yang ada secara efektif dan amanah.

Memang, ini bukan solusi besar. Tapi ini adalah pesan bahwa Muhammadiyah masih dan akan selalu hadir menyelesaikan masalah sosial. Muhammadiyah melindungi kaum lemah dengan cara yang terstruktur, profesional, dan menyentuh kebutuhan nyata. Mari kita buktikan, bahwa di balik gedung-gedung tinggi itu, ada Muhammadiyah. Sebuah komunitas besar yang bergerak, peduli, dan menghidupkan nilai-nilai Al-Ma’un.

Tolong bantu kami dalam doa. Semoga tulisan ini tidak berhenti pada Anda. Semoga suara sunyi ini semakin memekakkan telinga, agar menjadi gema perubahan di kota yang (kadang) terlalu sibuk untuk mendengar. (*)

Tahun Baru Islam: Menuju Perubahan Hakiki

TAHUN Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah kembali mengetuk kesadaran umat. Presiden Prabowo Subianto melalui akun resminya mengucapkan selamat...
spot_img
spot_img

More Articles Like This