Rabu, April 30, 2025
No menu items!

Pers Kampus Harus Melek Isu Nasional dan Bersikap Kritis

Must Read

BANDUNG, JAKARTAMU.COM | Pers kampus harus tampil sebagai kekuatan intelektual. Ia tidak hanya menyuarakan dinamika internal universitas tetap dituntut mampu membaca dan menyikapi isu-isu nasional secara kritis dan objektif.

Hal itu disampaikan Dr Roni Tabroni MSi, dosen program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung dalam sambutan pelantikan pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bewara di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Selasa (29/4/2025).

Roni mengajak mahasiswa untuk meneladani semangat media legendaris ”Mahasiswa Indonesia” yang dahulu menjadi rujukan bacaan publik secara luas. Meski akhirnya diberangus pemerintah pada masa peristiwa Malari, tetapi semangat dan keberaniannya tetap layak diwarisi oleh pers mahasiswa masa kini.

”LPM Bewara UM Bandung mungkin masih kecil dan baru, tetapi justru semangat belajarnya harus lebih besar lagi. Jangan takut kalah dari pers kampus yang sudah lama berdiri. Justru kalian harus lebih semangat menyalakan api pembaruan,” ujar Roni menyemangati para pengurus yang baru dilantik.

Ia menekankan bahwa mahasiswa adalah kelompok sosial yang memiliki karakteristik berbeda dari masyarakat umum. Mahasiswa dikenal kritis dan peka terhadap dinamika sosial. Oleh karena itu, kata Roni, pers kampus harus menjadi media alternatif yang mampu menyampaikan perspektif mahasiswa secara segar, cerdas, dan relevan.

Lebih jauh, Roni mendorong agar pers kampus tidak sekadar menjadi dokumentator kegiatan kampus semata. Namun, pers kampus harus mulai berani bersuara untuk menyikapi persoalan bangsa. “Kritik yang kalian sampaikan lewat media itu penting, asalkan disampaikan dengan objektif, berimbang, dan tetap konstruktif,” tegasnya.

Menurut Roni, karya jurnalistik mahasiswa harus punya nilai kontribusi nyata bagi masyarakat luas. Pers mahasiswa perlu hadir sebagai media yang tidak memusuhi, tetapi mampu memberikan solusi, menyuarakan keadilan, dan memperjuangkan kemaslahatan.

Ia juga mengingatkan bahwa semangat perubahan dan perjuangan sudah lama hidup di Bandung. Kota ini menjadi simbol kemerdekaan dan pembebasan, terutama melalui Konferensi Asia Afrika. “Semangat itulah yang harus menjiwai gerakan pers kampus di sini,” tambahnya.

Roni pun mengajak mahasiswa untuk memahami tanggung jawab besar yang mereka emban. Sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, mahasiswa dituntut menghadirkan karya jurnalistik yang tidak hanya taat pada etika pers, tetapi juga bermanfaat dan kontributif.

“Kalau pers mahasiswa tidak memberikan manfaat bagi masyarakat, itu nonsense, tidak ada artinya. Sebaliknya, jika kalian bisa menyuarakan kebenaran dengan kritis dan kontributif, itulah semangat pers Muhammadiyah yang sejati,” kata Roni.

Busyro Muqoddas Minta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Awasi Proyek Strategis Nasional

JAKARTAMU.COM | Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, meminta pimpinan wilayah Muhammadiyah memfokuskan perhatian pada pelaksanaan proyek strategis nasional...
spot_img

More Articles Like This