JAKARTAMU.COM | Serangan Israel di Jalur Gaza sejak Kamis (1/5/2025) dini hari telah menewaskan sedikitnya 31 warga sipil, menurut sumber medis yang dihubungi Al Jazeera. Sementara itu, blokade bantuan yang diberlakukan Israel selama 60 hari disebut sebagai “pencekikan sengaja” terhadap penduduk sipil.
Koresponden Al Jazeera di Gaza menggambarkan blokade bantuan ini sebagai tindakan yang dengan sengaja “mencekik” penduduk sipil.”Mereka tidak hanya membunuh, tapi juga membuat warga sipil kelaparan,” kata koresponden Al Jazeera.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa tujuan utama perangnya di Gaza bukan hanya untuk membebaskan warga Israel yang ditawan, tetapi juga untuk “mengalahkan musuh-musuh kami.”
Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 52.418 warga Palestina dan melukai 118.091 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700 orang, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diyakini telah meninggal dunia.
“Ini adalah tragedi kemanusiaan yang mengerikan,” ujar seorang aktivis hak asasi manusia. “Blokade bantuan Israel memperparah krisis di Gaza dan membuat warga sipil semakin menderita.”
PBB dan organisasi kemanusiaan internasional telah mendesak Israel untuk segera mengakhiri blokade bantuan dan memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Gaza.
“Israel harus bertanggung jawab atas tindakannya dan segera menghentikan serangannya,” kata seorang juru bicara PBB. “Blokade bantuan adalah pelanggaran hukum internasional dan harus segera dihentikan.”
