Sabtu, Februari 15, 2025
No menu items!

Sultan Nilai Peran Kemanusiaan Haedar Nashir Bersama Muhammadiyah Luar Biasa

Di bawah kepemimpinan Haedar Nashir, Muhammadiyah mendirikan tonggak-tonggal penting seperti di Mesir, Malaysia, dan Australia.

Must Read

YOGYAKARTA, JAKARTAMU.COM | Sultan Hamengkubuwono X menilai peran kemanusiaan Haedar Nashir untuk kemanusiaan universal luar biasa. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu pun menyampaikan selamat atas Anugerah Hamengkubuwono IX Tahun 2024 yang diterima Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut.

Sultan mengatakan kepemimpinan Haedar Nashir telah mendapat pengakuan luas. Dia terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah pada Muktamar ke-47 di Makassar dan berlanjut pada periode berikutnya di Muktamar ke-48 di Solo.

”Dengan visi Centre of Excellence, Haedar membawa Muhammadiyah menjadi gerakan yang tak hanya membangun institusi, tetapi juga memperkokoh nilai Islam moderat yang berkemajuan,” katanya pada pidato penyerahan Anugerah Hamengkobuwono IX yang menjadi rangkaian perayaan Dies Natalis ke-74 Universitas Gadjah Mada (UGM), di Bangsal Srimanganti, Kraton Yogyakarta, Kamis (19/12/2024).

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Foto/istimewa

Baca juga: UGM Berikan Anugerah Hamengkubuwono IX untuk Haedar Nashir

Di bawah kepemimpinan Haedar, kata Sultan, Muhammadiyah mendirikan tonggak penting, seperti Markaz Dakwah di Kairo, Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), dan Muhammadiyah Australia College (MAC) di Melbourne.

“Karya besar ini mencerminkan usaha kolektif untuk menciptakan peradaban yang inklusif, kokoh, dan berorientasi pada nilai-nilai universal Islam yang wasathiyah,” imbuhnya.

Haedar selalu membawa filosofi “Smara-Bhumi Adi-Manggala,” yaitu semangat juang yang melintasi batas ruang waktu untuk mempersatukan dalam keberagaman. Pemikiran Haedar juga menekankan pentingnya ilmu sebagai cahaya yang memandu umat menghadapi berbagai tantangan zaman.

“Jelas kiranya, bagi sosok Bapak Haedar Nashir, paradigma Islam yang rahmatan lil alamin dan role model Centre of Excellence bukanlah sebatas gagasan kosong, melainkan sebuah laku hidup Muhammadiyah di pentas nasional dan global,” jelas Sultan.

Baca juga: Menag Prihatin di Thamrin Sudirman tak Tampak Masjid, di PIK Sunyi Azan

Membangun Kemandirian Desa: Yuyun Yunistri dan Revolusi Pertanian Organik

JAKARTAMU.COM | Di tengah gempuran industrialisasi dan urbanisasi, pilihan untuk kembali ke desa sering kali dianggap sebagai langkah mundur....

More Articles Like This