SYAJARATUL Ma‘ârif merupakan mahakarya monumental dari ulama agung Syekh Izzuddin bin Abdussalam, sosok yang dijuluki Sulthanul Ulama berkat keluasan ilmu dan kedalaman spiritualitasnya. Dalam buku ini, sang penulis mengajak kita menelusuri hakikat ihsan, sebuah maqam (tingkatan spiritual) yang bukan hanya menuntut kebenaran lahiriah, tetapi juga keindahan batiniah.
Syekh al-‘Izz menggambarkan ihsan bukan sekadar perbuatan baik, tetapi seni hidup yang menyatukan ilmu, iman, dan amal. Konsep maslahat dan mafsadat dibahas tuntas: bagaimana menarik kemaslahatan dan menolak kerusakan dalam setiap aspek kehidupan , mulai akidah, ibadah, muamalah, hingga relasi sosial.
Uniknya, buku ini tidak hanya menyajikan dalil-dalil naqli (wahyu) dan aqli (akal), tetapi juga membimbing pembaca menyelami perenungan batin yang lembut dan mendalam. Teks aslinya dalam bahasa Arab disandingkan dengan terjemahan Indonesia, menjadikan setiap halaman terasa seperti sedang “ngaji kitab”, mempertemukan akal, rasa, dan ruhani dalam satu helaan nafas.

Syajaratul Ma‘ârif layak disebut sebagai puncak karya yang memadukan keindahan sastra dan kedalaman spiritualitas. Ditulis oleh Syekh Izzuddin bin Abdussalam, seorang ulama sufi sekaligus ahli fikih, buku ini lahir dari pengalaman penulis yang berpuluh-puluh tahun menekuni ilmu hingga mereduksi waktu tidurnya demi menuntaskan dahaga ilmu di sanubarinya.
Buku setebal 916 halaman ini menawarkan pandangan hidup yang bukan sekadar benar menurut syariat, tetapi juga indah secara ruhani. Hal ini terlihat dari pembahasan mendalam tentang ihsan puncak keimanan di mana seorang hamba beribadah seakan-akan melihat Allah.
Kelebihan lain dari buku ini adalah penyandingan teks Arab asli dengan terjemahan. Pembaca bisa merasakan keaslian tutur penulis yang penuh rima dan sastra, sekaligus memahami makna melalui terjemahan yang runut. Ini bukan hanya memanjakan kalangan santri dan akademisi, tapi juga mendekatkan awam pada keindahan bahasa kitab klasik.
Penggunaan gaya bahasa yang fasih, puitis, dan penuh makna membuat buku ini terasa seperti rangkaian puisi spiritual yang menggetarkan. Setiap bab tidak hanya menuntun akal, tapi juga menampar hati dan mengajak pembaca merenung ulang tentang kualitas pikiran, perkataan, dan perbuatan sehari-hari.
Buku ini menjadi pedoman penting bagi siapa saja yang ingin menaikkan maqam diri dari sekadar muslim yang taat, menuju mukmin yang merasakan kehadiran Allah dalam setiap denyut nadi.
Satu-satunya kekurangan buku ini barangkali terletak pada bahasanya yang kaya kiasan dan cukup filosofis. Namun, bagi yang ingin menekuni jalan ihsan, justru di situlah letak kenikmatannya perlahan, halaman demi halaman, membuka selapis demi selapis makna kehidupan yang berlapis.
Secara keseluruhan, Syajaratul Ma‘ârif adalah karya agung yang wajib dimiliki siapa saja yang mendambakan pencerahan spiritual mendalam dan ingin menyempurnakan iman melalui laku ihsan yang menyatu dengan Qur’an dan Sunnah.
Buku ini adalah teman perjalanan jiwa, yang menuntun kita untuk senantiasa “mengihsankan” setiap pikiran, ucapan, dan gerak hidup. Jika Anda mencari bacaan yang menembus nalar sekaligus menyentuh qalbu, Syajaratul Ma‘ârif adalah jawabannya. (*)