by Asyaro G Kahean
WAJAH wajah buram
Menyeruak
Bertabur di negeriku
Ada kesucian terpenggal
Bertebar selimut bangga
Menutup tumpukan aib
Pada`alibi berkasur dusta
Anak anak negeri menangis
Makna keadilan terenggut
Di antara aturan semrawut
Oh
Wajah wajah buram
Menyeruak
Bertabur di negeriku
Ada ruh suci serasa dihinakan
Lihatlah ke langit
Ada area suci di sana;
Bukan pada raut buram
Bukan pada puji suram
Mengapa ruh diterlantarkan
Dan MahasuciNya terbaikan
Tipuanmu bukan suratan
Hanya hawa nafsu jabatan
Menyeruak di negeriku;
Wajah wajah nan buram
Nyawa, seperti dipendamkan
Kesucian ruh diredamkan
Rasa keadilan disusutkan
Cahaya di wajah diredupkan
Aib dan kecurangan dipujikan
Rasa malu kian dihilangkan
Kejujuran pun diselewengkan
Seakan menang, memang
Dalam siklusnya pecundang!
Wajah wajah buram
Menyeruak
Bertabur di negeriku
Mereka plintir jujur ke pintu kubur
Ruh suci pun tak lagi diaku?
Karena ruh tiada pernah terlihat
Di antara mereka pilih khianat
Pada ruh yang bersifat suci;
Di kedalaman diri sendiri
Na’udzubillah min dzalik
Astaghfirullahal ‘azhim
La hawla wala quwwata illa billah
Marilah kembali bersuci…!
—-agk—-
JAKARTA: 040720 19