JAKARTAMU.COM | Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Pondok Kopi terus berbenah. Sejumlah langkah strategis pengembangan layanan dan infrastruktur dijalankan agar tetap relevan dan adaptif menghadapi perubahan zaman.
Direktur Administrasi RSIJ Pondok Kopi Ns. Lilik Murdiningsih, S.Kep., MM menegaskan rumah sakit ini sedang dalam proses transformasi penting.
“Kami harus agile dalam menghadapi perubahan regulasi dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Itu sebabnya kami menggeser orientasi dari yang sebelumnya fokus pada pasien BPJS ke segmen pasien asuransi dan tunai,” ujarnya.
Lilik menerangkan, RSIJ Pondok Kopi sedang membangun sejumlah fasilitas baru untuk mendukung layanan non-JKN. Salah satunya adalah Onkologi Center, yang diproyekskan menjadi pusat layanan kanker di Jakarta Timur. Tingginya angka kasus kanker di Jakarta Timur menjadi alasan utama dibangunnya pusat layanan ini.

Bangunan Onkologi Center dirancang tiga lantai dengan menyediakan layanan radioterapi, kemoterapi, poliklinik terpadu, serta ruang perawatan inap. Saat ini, progres pembangunan sudah mencapai 94 persen dan ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2025.
“Kami melihat kebutuhan masyarakat yang besar terhadap layanan onkologi, dan kami siap memenuhinya dengan fasilitas yang terintegrasi dan modern,” tambahnya.
RSIJ juga tengah membangun gedung enam lantai yang akan menampung 40 tempat tidur VIP, ruang ICU tambahan, serta kamar operasi baru. Fasilitas ini menjadi kelanjutan dari layanan trauma center RSIJ yang setiap bulan menangani lebih dari 300 kasus kecelakaan lalu lintas dari wilayah Jakarta Timur hingga Jakarta Selatan.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien dan pengunjung, area parkir juga tak luput dari perhatian. RSIJ akan menambah empat lantai parkir baru untuk mendukung kenyamanan akses pengunjung.
Di luar pengembangan fisik, RSIJ Pondok Kopi juga tetap menjaga sinergi dengan persyarikatan. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), rumah sakit ini menyediakan fasilitas khusus untuk para pimpinan persyarikatan, mulai dari medical check-up, rawat inap dengan layanan “red carpet”, hingga diskon atau peningkatan fasilitas lainnya.
“Kami mendukung sepenuhnya kegiatan persyarikatan. Semua program kesehatan untuk para pimpinan yang kami fasilitasi merupakan bagian dari CSR kami. Ini adalah bentuk kontribusi kami terhadap ekosistem yang sudah lama kami jalani bersama,” ungkapnya.