Sabtu, Juli 5, 2025
No menu items!

Din Syamsuddin: Muhammadiyah Harus Pulihkan Etos Fastabiqul Khairat

Must Read

JAKARTAMU.COM | Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2010 dan 2010-2015, Prof. Dr. H. Din Syamsuddin, M.A., mengajak kader Muhammadiyah untuk kembali menghidupkan etos fastabiqul khairat, yakni berlomba-lomba dalam kebaikan dengan semangat menjadi yang terbaik.

Hal itu disampaikan Din dalam Pengajian Hari Bermuhammadiyah yang diselenggarakan PWM Jakarta di Aula Ir. H. Juanada, Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu 5 Juli 2025.

Dalam paparannya, Din menekankan bahwa fastabiqul khairat bukan sekadar berlomba berbuat baik, melainkan berupaya mencapai keunggulan dalam kebaikan, sebagaimana ajaran Al-Qur’an. “Bukan hanya ikut-ikutan, tapi mengejar posisi terdepan, menjadi juara dalam kebaikan,” ujarnya.

Ia mencontohkan etos ini dalam gerakan-gerakan Muhammadiyah yang dulu begitu bersemangat melampaui umat lain, seperti mendirikan sekolah, rumah sakit, hingga layanan sosial.

Din mengingat kembali pengalamannya mendampingi ibu-ibu Aisyiyah di Muntilan dan Ponorogo yang mendirikan Himpunan Janda Muslimah (HJM) untuk membantu para janda miskin, terinspirasi oleh gerakan wanita Katolik. “Kalau mereka bisa punya ambulans dan BKIA, mengapa kita tidak?” katanya.

Menurut Din, semangat kompetitif yang positif itu kini mulai meredup. “Etos Muhammadiyah dari dulu itu al-ghirah al-din, gairah beragama dengan nuansa cemburu positif. Cemburu karena melihat orang lain lebih baik, lalu bertekad untuk bisa lebih baik lagi,” tuturnya.

Ia mengingatkan bahwa keberhasilan Muhammadiyah pada masa lalu lahir dari keberanian untuk bermimpi besar (gila ide), kerja keras tanpa mengenal lelah, dan keberanian untuk mengambil risiko (bondo nekat). Etos itu, kata Din, yang melahirkan amal-amal usaha Muhammadiyah hingga diakui dunia.

“Kalau hari ini Muhammadiyah hanya puas dengan apa yang sudah ada, maka itu tanda kemunduran. Etos fastabiqul khairat mengajarkan: kalau orang lain bisa, kita harus bisa lebih baik,” ujarnya.

Din menutup pesannya dengan ajakan untuk kembali merevitalisasi gerakan Muhammadiyah di tengah dinamika zaman. “Jangan mau kalah. Jangan hanya ikut lomba, tapi jadilah pemenang. Itu yang diajarkan Al-Qur’an: fastabiqul khairat,” katanya.

Gedung-Gedung Tinggi Menjulang, Umat Islam Jangan Terus Tenggelam

PANDANGAN Prof. Dr. Din Syamsuddin tentang “gedung-gedung menjulang, umat Islam tenggelam” patut direnungkan. Dalam pengajian yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah...

More Articles Like This