Minggu, Agustus 10, 2025
No menu items!

Tutup Baitul Arqam, Ketua PDM Jakpus Minta Peserta Jadi Penggerak Muhammadiyah

Must Read

BOGOR, JAKARTAMU.COM | Baitul Arqam Amal Usaha Muhammadiyah yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di kawasan Puncak, Bogor, secara resmi ditutup, Minggu (10/8/2025). Berakhirnya Baitul Arqam selama tiga hari di Hotel Bukit Indah ini ditandai dengan penyerahan laporan dari Abdurahman Wahid, MPd selaku Master of Training (MoT) kepada Ketua PDM Jakarta Pusat, Dr. Bambang Tri Purnomo, MM.

Dalam sambutan penutupnya, Bambang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia acara yang telah berupaya seoptimal mungkin memenuhi seluruh kebutuhan pelatihan dengan sebaik-baiknya. Bambang juga mengapresiasi Korps Instruktur DKI Jakarta yang mendesain materi pelatihan. ”Dan yang utama, seluruh peserta Baitul Arqam, yang dengan penuh semangat mengikuti rangkaian acara selama tiga hari ini,” kata Bambang.

Ketua PDM Jakarta Pusat, Dr. Bambang Tri Purnomo, MM menerima laporan dari Abdurahman Wahid, MPd selaku Master of Training (MoT). Foto: jakartamu.com/muhibudin kamali

Menurut Bambang, apa yang tersaji dalam Baitul Arqam ini jauh lebih baik dari pengalamannya dulu. Dia pun berkisah tentang pengalamannya mengikuti kegiatan serupa bersama Abdul Mu’ti (kini menjabat Mendikdasmen) dan Izzul Muslimin (sekretaris PP Muhammadiyah) di Malang. ”Waktu itu kami 10 hari. Jarak antara lokasi menginap dengan tempat pelatihan setengah kilometer. Tapi itu kami nikmati sebagai bagian proses pengkaderan,” tutur Bambang.

Nah, berkaca dari pengalaman itu, dia berharap para peserta Baitul Arqam kali ini kembali ke lingkungan amal usaha dan tempat tinggal dengan semangat baru sebagai kader Muhammadiyah. ”Saya berharap bapak ibu sekalian menjadi kader penggerak Muhammadiyah di lingkungan masing-masing,” kata Bambang sebelum akhirnya mengetuk palu sebagai pertanda ditutupnya kegiatan Baitul Arqam.

Sesi fun game terakhir menjelang penutupan Baitul Arqam. Foto: jakartamu.com/muhibudin kamali

Ketua Panitia Yana Suryana juga mengapresiasi penilaian peserta yang mengaku sangat puas atas penyelenggaraan acara. Dia mengakui bahwa masih ada kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki dalam penyelenggaran Baitul Arqam ke depan.

”Tetapi saya percaya bahwa kehadiran peserta untuk mengikuti Baitul Arqam lebih dari urusan akomodasi dan penginapan. Niatkan semuanya sebagai ibadah, itulah sesungguhnya yang dilakukan kader Muhammadiyah,” kata Yana.

Sementara itu, dalam laporannya Abdurahman Wahid mengungkapkan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang Muhammadiyah. Hal ini diketahui berdasarkan perbandingan hasil pre-test dan post-test. Namun yang paling penting adalah adanya kesepakatan mengenai rencana pasca pelatihan. Salah satunya, lebih aktif mengikuti kegiatan, terutama pengajian baik yang diselenggarakan PDM, PCM maupun ranting tempat mereka tinggal.

”Peserta juga sepakat untuk ikut aktif di organisasi otonom, serta proaktif mendakwahkan Muhammadiyah di lingkungan terdekat,” kata Wahid saat menyampaikan laporan.

Dalam penutupan diserahkan pula penghargaan kepada tiga kelompok terbaik. Kelompok terbaik pertama diraih KH Mas Mansur, diikuti berturut-turut kelompok Jenderal Sudirman dan Ki Bagus Hadikusumo. Selain itu juga diberikan apresiasi kepada peserta terbaik putra dan putri. (*)

Jejak Solidaritas yang Terlupakan: Mengenang Tiga Putra Indonesia Syahid di Palestina Tahun 1938

SAPULETE, Salimin, dan Sultan Ibrahim. Tiga nama itu nyaris tenggelam dalam arsip sejarah. Mereka bukan tokoh yang tertulis dalam...

More Articles Like This