Selasa, Agustus 12, 2025
No menu items!

Minim Praktisi Perbankan, BPRS Matahari Hadapi Ujian Naik Kelas

Must Read

JAKARTAMU.COM | BPRS Matahari yang digadang menjadi Bank Umum Syariah Muhammadiyah masih kekurangan SDM praktisi perbankan. Kondisi ini membuat proses pengembangan tidak semulus rencana, meski semangat warga Muhammadiyah untuk memiliki bank sendiri kembali tumbuh.

OJK tengah mendorong konsolidasi perbankan syariah dengan target tiga hingga lima bank besar yang mampu menyaingi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Langkah ini diharapkan mendorong pangsa pasar syariah mencapai minimal 10 persen dari industri perbankan nasional.

BPRS Syariah miliki Muhammadiyah, 99 persen sahamnya dimiliki persyarikatan dan sisanya oleh Rahimi Sutan, mantan pengurus PP Muhammadiyah, berbeda dengan BSI milik negara atau Bank Mega Syariah milik Chairul Tanjung. ”Bank ini milik umat,” ujar Direktur Bisnis BPRS Matahari, Lina M.Ak, dalam acara di PCM Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (9/8/2025).

Saat ini statusnya masih BPR Syariah dengan produk seperti BPR pada umumnya, termasuk tanpa layanan giro. Bank ini berdiri atas prakarsa Buya Anwar Abbas, awalnya bernama BPR Matahari sebelum dikonversi menjadi BPR Syariah Matahari.

Di bawah Muhammadiyah, telah berdiri 21 BPR di berbagai daerah. Namun, sebagian besar pengurusnya bukan praktisi perbankan, membuat operasional berjalan seadanya. Pada Mei 2024, PP Muhammadiyah dan pengurus BPRS Matahari kembali mengajukan konversi ke OJK. Izin keluar pada 18 Juni 2025, menandai awal perjuangan baru menuju bank umum syariah yang profesional.

Blockchain Syariah: Perebutan Panggung Ekonomi Digital

JAKARTAMU.COM | Di sebuah ruang rapat sederhana di Banyumas, Brili Agung Zaky Pradika mengusung gagasan yang jarang terdengar di...

More Articles Like This