CIREBON, JAKARTAMU.COM | Puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Cirebon, Kuningan, Majalengka, hingga Indramayu berkumpul di Kafe Kopi Gincu, Sedong, Cirebon, Sabtu (9/8). Mereka datang untuk mengikuti Fun Brewing & Fun Gathering – Kajian Bisnis #7, forum yang mempertemukan petani, tenaga kesehatan, pengusaha lokal, dan komunitas desa dalam satu ruang diskusi dan praktik kolaborasi.
Kegiatan ini diinisiasi Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) Cirebon, Cirebon Connect (C-Connect), dan Bank BJB Syariah, sebagai bagian dari kopdar rutin Serikat Usaha Muhammadiyah Lembaga Pengembangan UMKM Muhammadiyah Kabupaten Cirebon. Mengusung tema “Bersatu, Terhubung, Berdaya”, acara menghadirkan dua narasumber. Hendrik Nurwanto—petani mangga, pemilik Kopi Gincu, sekaligus Ketua Asosiasi Petani Mangga Gedong Gincu—menjelaskan strategi membangun ekosistem pertanian yang mandiri dan memiliki nilai tambah. Sedangkan dr. Ramdhan Nur Hidayat, pendiri Dokter Kita dan OSI (Operator Sunat Indonesia), memaparkan gagasan inovasi dan sinergi lintas profesi untuk mendorong pertumbuhan usaha serta layanan masyarakat.
“Kita tidak bisa bertumbuh sendiri. Butuh sinergi. Petani bisa bekerja sama dengan dokter. Produk desa bisa naik kelas kalau kita terbuka untuk kolaborasi,” kata Hendrik. Ramdhan menambahkan, “Ketika pelaku usaha di desa teredukasi dan terhubung dengan baik, ekonomi dan kualitas hidup masyarakat akan meningkat.”
Forum ini dipandu Budi Santosa, Sekretaris LP UMKM PDM Kabupaten Cirebon. Hadir pula Kang Apik, Ketua LP UMKM sekaligus Koordinator Daerah SUMU PDM Kabupaten Cirebon dan inisiator C-Connect. Diskusi berlangsung interaktif, diikuti pertukaran kontak dan ide bisnis antar peserta. UMKM yang hadir bergerak di berbagai bidang, mulai kuliner, kopi, produk herbal, jasa, hingga usaha rintisan Karang Taruna.
Kepala Cabang BJB Syariah Cirebon, Hambali, memperkenalkan produk perbankan syariah yang mendukung permodalan dan pengembangan usaha. Pembina LP UMKM PDM Kabupaten Cirebon, Haji Benhardi, mengajak peserta memanfaatkan teknologi dan membangun kepercayaan dalam berbisnis.
Selain diskusi, acara diisi Fun Brewing dan kontes menyeduh kopi, dengan hadiah dari BJB Syariah sebagai bagian dari peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Kegiatan ini menjadi simbol penyeduhan ide, kreativitas, dan semangat kerja sama.
Anta (38), pelaku usaha keripik dari Panguragan, mengaku mendapat motivasi baru. “Ternyata dari desa pun kita bisa tumbuh kalau saling sambung. Dapat ilmu, dapat kenalan, dan semangat baru,” ujarnya. Acara ditutup dengan foto bersama dan rencana pembentukan grup UMKM lintas desa se-Ciayumajakuning yang akan mendapat pendampingan dari mentor SUMU dan mitra komunitas. (*)