Jumat, November 8, 2024
No menu items!

Mengapa Abdul Mu’ti Ogah Dipanggil Pak Menteri? Begini Penjelasannya

Orang menjadi pejabat itu come and go, tapi bersahabat tidak bisa dibatasi oleh waktu

Must Read

JAKARTAMU.COM | Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti enggan dipanggil oleh jajarannya dengan sebutan ‘Pak Menteri’ dan lebih senang dipanggil ‘Pak Mu’ti di Kementerian Dikdasmen.

Pernyataan Mu’ti itu disampaikan dalam pertemuan bersama Wamendikdasmen Atip Latipulhayat dan Fajar Riza Ul Haq bersama jajaran Kemendikdasmen, baru-baru ini.

“Panggil saja Pak Mu’ti, lebih enak daripada Pak Menteri. Kita ingin membangun relasi yang tidak terlalu struktural-industrial,” kata Mu’ti

Mu’ti menginginkan hubungan yang lebih akrab, profesional serta hubungan yang lebih kolegial di antara pegawai Kemendikdasmen.

Mu’ti juga menyampaikan keinginannya mengurangi formalitas dan hierarki yang berlebihan. Sehingga setiap pegawai Kemendikdasmen bisa berinteraksi langsung tanpa birokrasi yang berlapis-lapis.

“Orang menjadi pejabat itu come and go, tapi bersahabat tidak bisa dibatasi oleh waktu,” kata dia.

Mu’ti menjelaskan tugas pertamanya sebagai Mendikdasmen adalah memenuhi janji politik Presiden Prabowo, terutama terkait pendidikan dan sumber daya manusia

“Tugas pertama kami adalah menunaikan janji-janji politik Pak Prabowo. Ini akan ditagih oleh rakyat Indonesia,” kata dia.

Patah Hati

Di sisi lain, Abdul Mu’ti ingin agar lagu-lagu anak yang lebih edukatif dikembangkan untuk digunakan di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD). Ia mengatakan sekolah kini kekurangan lagu anak-anak.

“Kita kekurangan lagu-lagu anak yang mendidik. Jangan sampai anak-anak kita nyanyi lagu patah hati atau lagu-lagu dewasa di PAUD,” katanya.

Mu’ti juga menyampaikan beberapa arahan, seperti larangan merokok di seluruh area kantor Kemendikdasmen, termasuk di kawasan kantin. Ini untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.

“Di lembaga pendidikan itu tidak boleh merokok, jadi di kantor Kementerian Pendidikan juga tidak boleh merokok,” kata dia.

Untuk kegiatan Keagamaan, Mu’ti meminta kegiatan keagamaan di kementerian dilakukan dengan penceramah yang pro terhadap NKRI dan moderat.

“Jangan sampai ada penceramah yang menyampaikan hal-hal yang menolak Pancasila atau mengajarkan radikalisme,” kata dia.

Ia juga berbicara tentang pengembangan senam nasional yang bisa dilakukan di sekolah-sekolah, yaitu ‘Senam Indonesia Maju’. Baginya, upaya ini untuk menciptakan generasi yang sehat.(*)

Genosida Israel, PBB: 70 Persen Perempuan dan Anak-Anak

Kepala hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Volker Turk mengutuk "ketidakpedulian nyata" Israel terhadap pembunuhan warga sipil di Gaza ,...

More Articles Like This