Rabu, April 30, 2025
No menu items!

Aisyiyah Aceh Galakkan Tanaman Hortikultura untuk Ketahanan Pangan Keluarga

Must Read

ACEH UTARA, JAKARTAMU.COM | Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Aceh mencanangkan Program Penguatan Ekonomi Keluarga melalui Ketahanan Pangan dalam sebuah kegiatan yang berlangsung di TK Aisyiyah Bustanul Athfal, Krueng Seunong, Aceh Utara, Minggu (20/4/2025). Melalui program ini, ‘Aisyiyah mengajak masyarakat untuk mulai menanam berbagai tanaman hortikultura seperti cabai, bawang, terong, dan sayuran di pekarangan rumah masing-masing.

Ketua PW ‘Aisyiyah Aceh, Hj. Ashraf, SP, M.Si, dalam sambutannya mengatakan bahwa langkah awal membangun ketahanan pangan bisa dimulai dari hal sederhana, yakni memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Menurutnya, kebiasaan menanam sayur-mayur di rumah tidak hanya memperkuat ketahanan pangan keluarga, tetapi juga mendorong pola hidup sehat dan mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar.

Ashraf juga mendorong pemerintah agar menyediakan rumah benih di setiap desa atau gampong. Kehadiran rumah benih di tingkat lokal diyakini dapat langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, sekaligus menjamin ketersediaan benih yang cukup, aman, dan bergizi. Ia menekankan bahwa ketahanan pangan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi potensi konflik, serta memperkuat stabilitas nasional.

Lebih jauh, Ashraf menjelaskan bahwa ketahanan pangan yang terjaga akan berdampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat. Ketika kebutuhan pangan tercukupi, masyarakat dapat lebih fokus menjalani aktivitas produktif seperti pendidikan, pekerjaan, hingga pembangunan sosial. Selain itu, ketahanan pangan juga memperkuat kualitas sumber daya manusia. Nutrisi yang baik, kata dia, akan meningkatkan kesehatan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta pembangunan jangka panjang.

Ashraf juga menilai bahwa ketahanan pangan membuka peluang ekonomi baru melalui pengembangan industri pangan lokal serta peningkatan nilai tambah produk pertanian. Ia menambahkan bahwa akses terhadap makanan bergizi akan membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat secara lebih merata, serta menciptakan stabilitas produksi pangan yang mampu mengendalikan fluktuasi harga dan menjaga keberlanjutan pasokan.

Menurutnya, ketahanan pangan juga berkaitan erat dengan keamanan nasional. Ketergantungan terhadap impor pangan dinilai dapat menimbulkan kerentanan yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan oleh pihak luar, terutama dalam situasi krisis. Oleh karena itu, kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri menjadi sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan ketahanan negara.

Ashraf mengingatkan, ketahanan pangan yang kuat dibangun di atas empat pilar utama, yakni ketersediaan pangan melalui produksi dan impor, cadangan pangan yang memadai, penganekaragaman konsumsi serta keamanan pangan, dan upaya pencegahan serta penanggulangan rawan pangan.

“Jika keempat pilar tersebut dijalankan secara konsisten, Indonesia akan memiliki generasi yang sehat dan kuat, dengan gizi yang tercukupi secara berkelanjutan,” kata dia.

Paha Laki-Laki Termasuk Aurat: Berikut Ini Batasannya

JAKARTAMU.COM | Syaikh Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Fatwa-fatwa Kontemporer" (Gema Insani Press) mengatakan di antara hal yang telah...
spot_img

More Articles Like This