SEMARANG, JAKARTAMU.COM | Hangat dan penuh semangat. Hal ini mewarnai audiensi antara Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dengan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Selasa (29/4/2025) pagi. Dalam pertemuan yang berlangsung di Mapolda Jawa Tengah ini muncul kesepakatan untuk memperkuat sinergi dalam pembinaan spiritual masyarakat, khususnya di komunitas marginal dan lembaga pemasyarakatan, sekaligus mendorong pemanfaatan teknologi dalam dakwah.
Rombongan LDK PWM Jateng yang dipimpin langsung Ketua LDK, AM Jumai, hadir bersama jajaran pengurus lainnya, seperti Aditya Surya Kurniawan (Wakil Ketua), Cucu Suryanato (Sekretaris), dan beberapa pengurus inti lain seperti Badawi, Syafrudin Mamonto, Iskandar Chang, Yearzy Ferdian, Ketut Budiman, Suharno, Agung Budi Margono, Adi Setiawan, dan Rozikin BD.
Dalam pemaparannya, AM Jumai menyampaikan visi strategis LDK PWM Jateng yang fokus pada dakwah inklusif dan menyentuh komunitas akar rumput. “Kami ingin menjangkau komunitas marginal secara lebih luas, termasuk lembaga pemasyarakatan dan kalangan mualaf, agar mereka mendapatkan pembinaan spiritual yang berkelanjutan,” tuturnya.
Salah satu fokus utama dalam audiensi tersebut adalah rencana peluncuran Muhammadiyah Mualaf Learning Center Jawa Tengah, sebuah pusat pembinaan khusus bagi para mualaf. Lembaga ini akan menjadi sarana pembelajaran agama sekaligus pendampingan rohani untuk mendukung proses transisi spiritual para mualaf. LDK PWM meminta dukungan institusional dari Polda Jateng agar program ini dapat berjalan efektif dan menyentuh banyak pihak.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, menyambut positif berbagai inisiatif tersebut. Ia mengungkapkan bahwa nilai-nilai dakwah Muhammadiyah yang bersifat membina dan memberdayakan sangat sejalan dengan semangat kepolisian dalam membangun ketahanan sosial masyarakat. “Kami mengapresiasi langkah LDK Muhammadiyah. Ini sangat mendukung semangat pembinaan mental dan spiritual di masyarakat,” ucap Kapolda.
Selain membahas isu mualaf, LDK PWM juga menyoroti pentingnya pembinaan tahanan di seluruh Polres di Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, mereka menawarkan kerja sama strategis untuk mengisi kegiatan pembinaan rohani di rumah tahanan (rutan) sebagai bentuk dakwah sosial dan edukatif. Irjen Ribut pun menyambut baik gagasan ini dan menyatakan akan mengoordinasikan program tersebut dengan seluruh jajarannya.
Pertemuan ini juga menyinggung perkembangan dakwah digital. Wakil Ketua LDK, Aditya Surya Kurniawan, menekankan pentingnya dakwah berbasis teknologi, khususnya yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). “Kita hidup di era digital. Maka, dakwah pun harus bertransformasi, tidak hanya dari sisi konten, tetapi juga dalam cara penyampaiannya agar bisa menjangkau generasi muda yang hidup di ruang virtual,” jelas Aditya.
Dalam audiensi tersebut, salah satu gagasan penting yang disampaikan adalah pembentukan Forum Sahabat Polisi Indonesia Jawa Tengah. Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah kolaboratif antara aparat kepolisian dan tokoh-tokoh masyarakat dalam rangka membangun keamanan yang berbasis pada nilai-nilai agama, sosial, dan kebangsaan.
Selain itu, beberapa poin kesepakatan yang berhasil dirumuskan dalam audiensi tersebut mencakup dukungan penuh terhadap peluncuran Muhammadiyah Mualaf Learning Center Jawa Tengah, kerja sama intensif dalam program pembinaan rohani bagi tahanan di seluruh Polres Jawa Tengah, serta pengembangan literasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung dakwah berbasis teknologi. Tak kalah penting, juga disepakati inisiasi pembentukan Forum Sahabat Polisi sebagai ruang sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat sipil.
.