Sabtu, Juni 7, 2025
No menu items!

Dari Zalim, Luruhlah Ilmu

Must Read

DALAM sunyi yang kian gersang,

kemaksiatan menari di ruang terang.

Yang jujur dibungkam dalam sel sepi,

yang dusta ditabalkan di singgasana tinggi.

Tatkala batil bersalin rupa,

menjadi indah di mata massa,

dan para pendusta disanjung merata,

maka tahulah kita: dunia sedang luka.

Saudaraku,

jangan biasakan hatimu beku,

melihat nista tapi membisu,

seolah dosa tak perlu ditiru.

Sebab diam saat hak diinjak,

adalah ladang subur bagi mungkar yang merajak.

Dan saat suara ulama tak lagi bergema,

bodoh merajalela, ilmu pun tiada.

Ketika fatwa keluar dari hawa,

bukan dari cahaya wahyu-Nya,

maka kebatilan menjadi norma,

dan syariat diganti opini semata.

Wahai pemilik mata dan telinga,

ingatlah firman-Nya:

“Jangan ikuti apa yang kau tak tahu,

semuanya akan ditanya, tak satu pun berlalu.”

(QS. Al-Isra’: 36)

Saudaraku,

berkata tanpa ilmu adalah sesat,

mengikuti nafsu dalam gelap yang pekat.

Dan siapakah yang lebih sesat dari itu,

selain dia yang berpaling dari petunjuk Tuhannya yang satu?

(QS. Al-Qashash: 50)

Ketika kebatilan tak lagi diingkari,

ia menjelma kebenaran yang dibenarkan sendiri.

Maka percampuran antara halal dan haram,

adalah awal dari kehancuran yang diam-diam.

Bergeraklah,

sebelum cahaya kebenaran padam,

sebelum anak-anak kita hidup dalam kelam,

di negeri yang mengagungkan maksiat sebagai salam.

Beramar ma’ruf-lah, jangan menunggu reda,

karena reda tanpa iman hanyalah jeda.

Semoga Allah curahkan hidayah-Nya kepada kita,

agar tetap teguh di jalan-Nya—menuju ridha dan surga-Nya.

Menghidupkan Spirit Jurnalisme Mencerahkan Haji Fachrodin

BANDUNG, JAKARTAMU.COM | Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Sosial dan Humaniora (FSH) bersama Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Muhammadiyah...
spot_img
spot_img

More Articles Like This