JAKARTAMU.COM | Gerhana bulan 14 Maret 2025 akan berlangsung lebih dari enam jam dimulai dengan gerhana penumbra saat bulan memasuki bayangan luar bumi yang kabur dan kehilangan kecerahannya dari pukul 23.57 sampai 01.09 Eastern Daylight Time (EDT) atau dari 03.57 sampai 05.09 Universal Time Coordinated (UTC).
Selanjutnya akan ada fase parsial, yang mana bulan mulai memasuki bayangan umbra bumi yang lebih gelap dan mulai berubah jadi merah dari pukul 01.09 sampai 02.25 atau 05.09 sampai 06.26 UTC.
Lalu fase totalitas ketika seluruh Bulan berada dalam umbra Bumi, akan berlangsung selama 65 menit dari pukul 02.26 sampai 03.31 EDT atau 06.26 sampai 07.31 UTC.
Pemandangan fenomena ini kemudian berbalik, dengan fase totalitas diikuti fase parsial dari pukul 03.31 hingga 04.47 pagi atau 07.31 hingga 08.47 UTC dan fase penumbra dari 04.47 hingga 6 pagi EDt atau 08.47 hingga 10.00 UTC.
Di Mana Bisa Melihat Gerhana Bulan Total 2025?
Gerhana bulan total ini akan terlihat di seluruh dunia pada waktu universal yang sama, pemandangan terbaik untuk melihat blood moon akan berada di Amerika Utara dan Selatan.
Pengamat di beberapa bagian Eropa akan melihat sekilas bulan terbenam. Namun, masyarakat yang ada di Asia Timur akan melihat fenomena ini saat bulan terbit.
Titik gerhana terbesar jatuh di atas Samudra Pasifik. Hal tersebut menjadikan pemandangan yang tak terlupakan untuk para pengamat langit di seluruh Amerika.
Dijelaskan dalam Space, seluruh gerhana akan terlihat dan dalam penampakan terbaik di sebagian besar Amerika, sekilas di Eropa, Afrika, dan Asia Timur.
Seperti ini visibilitas gerhana berdasarkan lokasi:
- Amerika Utara: Semua fase gerhana akan tampak di seluruh 50 negara bagian Amerika Serikat termasuk Alaska dan Hawaii, Kanada, dan Meksiko.
- Amerika Selatan: Sebagian besar benua dapat menyaksikan seluruh peristiwa tersebut dengan gerhana total dapat dilihat dari Brasil, Chile, dan Argentina mulai setelah tengah malam pada 14 Maret 2025.
- Eropa: Eropa Barat termasuk Prancis, Inggris, Spanyol akan melihat gerhana total ketika bulan terbenam pada pagi hari 14 Maret 2025.
- Afrika: Afrika Barat termasuk Tanjung Verde, Senegal, dan Maroko akan melihat gerhana Bulan total ketika bulan terbenam pada pagi hari 14 Maret 2025.
- Oseania: Warga Selandia Baru akan melihat gerhana saat tahap akhir-akhir dengan Bulan sudah berada dalam bayangan parsial saat terbit pad 14 Maret 2025.
Kapan Gerhana Bulan Berikutnya?
Peristiwa gerhana bulan bukanlah hal yang langka, tetapi juga tidak terjadi secara sering – biasanya ada beberapa kali setiap dekade .
Bulan darah terbaru terjadi pada 8 November 2022, kemudian 13-14 Maret 2025. Yang berikutnya diperkirakan terjadi pada 7-8 September 2025.
Peristiwa ini akan terlihat terutama dari wilayah Asia, Australia, dan Pasifik, dengan totalitas — saat permukaan bulan berubah sepenuhnya menjadi merah — berlangsung selama 82 menit.
Mengapa Warnanya Berubah Menjadi Merah?
Sebagaimana dijelaskan NASA, hal ini terjadi karena hamburan Rayleigh — proses yang sama yang membuat langit berwarna biru dan matahari terbenam berwarna jingga.
Ketika cahaya Matahari melewati atmosfer Bumi, panjang gelombang yang lebih pendek tersebar, hanya menyisakan warna merah tua dan jingga untuk menyinari Bulan dengan cahaya yang menakutkan.
Beberapa kebudayaan bahkan menyebutnya “Bulan Pemburu”, “Bulan Cacing” atau “Bulan Berang-berang” tergantung musimnya.
Bulan darah terjadi pada waktu yang berbeda dan dapat diamati di tempat-tempat yang berubah di Bumi.