Sabtu, Agustus 2, 2025
No menu items!
spot_img

Iran Peringati Setahun Pembunuhan Ismail Haniyeh

Must Read

JAKARTAMU.COM | Iran memperingati satu tahun pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas yang tewas di Teheran setahun yang lalu.  Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Kementerian Luar Negeri mengecam keras peristiwa tersebut. Iran menekankan dukungan tak tergoyahkan Iran terhadap perlawanan Palestina serta mengecam tindakan Israel di Gaza dan sekitarnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sabtu (2/8/2025), Pezeshkian mengingat kembali peristiwa pembunuhan Haniyeh yang terjadi pada hari pelantikannya sebagai presiden. Haniyeh saat itu diundang sebagai tamu negara. “Setahun yang lalu, di hari pertama kepresidenan saya, tamu resmi kami, saudara yang mencintai kemerdekaan, Ismail Haniyeh, dibunuh oleh rezim Zionis,” tulis Pezeshkian.

“Kejahatan perang rezim ini di Gaza, Iran, dan kawasan ini merupakan aib bagi kemanusiaan.  Kami tetap teguh membela Iran dan mendukung hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri. Kami menghormati jasa tamu martir kami,” tambahnya.

Kementerian Luar Negeri Iran juga mengeluarkan pernyataan resmi yang menggambarkan Haniyeh, sekutu lama mendiang Jenderal Qassem Soleimani, sebagai syahid yang kematiannya menggerakkan gerakan perlawanan di seluruh kawasan. Kementerian tersebut mengecam pembunuhan Haniyeh sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap norma internasional dan kedaulatan teritorial Iran. “Pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran, saat ia menjadi tamu resmi pada upacara pelantikan presiden Iran, merupakan kejahatan serius dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, kedaulatan nasional, dan integritas teritorial Republik Islam Iran,” tegas pernyataan tersebut.

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa warisan Haniyeh akan terus hidup melalui perjuangan berkelanjutan untuk pembebasan Palestina, dan turut menuding dukungan militer dan politik AS dan beberapa negara Barat lainnya terhadap Israel sebagai tindakan yang menjadikan mereka sebagai kaki tangan dan pelaku kejahatan tersebut.

Ismail Haniyeh, lahir tahun 1962, merupakan sosok penting dalam perlawanan Palestina. Berawal dari kamp pengungsi al-Shati di Gaza, ia bergabung dengan Hamas selama Intifada Pertama, beberapa kali dipenjara Israel sebelum akhirnya menjadi pemimpin kunci Hamas.

Setelah memimpin Hamas meraih kemenangan dalam pemilihan legislatif Palestina tahun 2006, ia menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Palestina dan secara efektif menjadi pemimpin berbasis Gaza dari tahun 2006 hingga 2017. Sejak Mei 2017, ia memimpin Biro Politik Hamas, mengarahkan diplomasi eksternal kelompok tersebut. Keteguhannya terhadap perjuangan Palestina, bahkan setelah kehilangan beberapa putra dan cucunya dalam serangan Israel, menjadi simbol perlawanan Palestina.  Kematiannya setahun lalu meninggalkan duka mendalam bagi rakyat Palestina dan sekutunya.

DKI Jakarta Dulang Emas Seni Tangan Kosong Putri dan 3 Perunggu

MALANG, JAKARTAMU.COM | Tim Tapak Suci DKI Jakarta mengumpulkan satu medali emas dan tiga perunggu pada Kejuaraan Dunia II...

More Articles Like This