LANGIT Makkah berwarna jingga keemasan ketika matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Angin gurun berembus lembut, membawa kesyahduan yang mendalam.
Di tengah lautan manusia yang berhaji, Nabi Muhammad SAW berdiri di atas Jabal Rahmah, di Padang Arafah.
Suara beliau menggema ke...
JAKARTAMU.COM | Malam pertama di rumah baru, Nadia duduk di tepi tempat tidurnya, menatap jendela besar yang menghadap ke hutan lebat. Angin berdesir, menerbangkan dedaunan yang berguguran, menciptakan bayangan-bayangan aneh di lantai kamarnya. Rumah tua itu berderak, seolah-olah sedang...
Doa di Pagi Kamis
Alhamdulillah, pagi menyapa,hembusan rahmat luruh ke dada.Semoga umur tetap bermakna,dalam berkah yang tiada reda.
Duhai Allah, Sang Maha Kasih,limpahkan sehat di tiap detik.Bagi yang lemah, angkat pedih,hapus derita, sirnakan sakit.
Jalan kehidupan penuh ujian,bimbing langkah ke ridha-Mu.Taufik-Mu suluh...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Angin gurun bertiup lembut di malam itu. Rasulullah SAW berdiri di depan tenda perkemahan, memandang ke arah Makkah yang terang benderang di kejauhan.
Hati beliau dipenuhi rasa syukur.
Setelah bertahun-tahun diusir, dicaci, dan diperangi...
SUARA gemericik air sungai Citarum berpadu dengan desiran angin malam yang menusuk kulit. Di bawah cahaya bulan yang redup, Loekas Kustaryo berdiri di tepi sungai bersama para pejuangnya. Mereka baru saja menyelesaikan pertemuan rahasia dengan Kyai Haji Noer Alie...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Doa di Pagi Rabu
Ya Rabb, di fajar yang suci terang,kumohon rahmat-Mu turun menjelang.Ampunilah dosa kami yang berjelang,juga orang tua, keluarga, teman sehalang.
Berikan umur yang penuh makna,sehat, selamat, jauh dari derita.Bimbing langkah ke jalan cahaya,jalan yang...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Malam itu, Rasulullah SAW tengah beristirahat di rumah Ummu Hani binti Abu Thalib.
Makkah masih dalam keadaan sunyi, sementara hati Rasulullah penuh dengan kesedihan.
Tak lama sebelumnya, beliau kehilangan dua orang yang sangat dicintainya:
Khadijah, sang...
Oleh | Dwi Taufan Hidayat
Hujan yang mengguyur sejak sore masih menyisakan gerimis tipis. Mbah Niti duduk di ambang pintu rumahnya yang reyot, menatap jalan setapak yang kini basah oleh genangan air. Lampu jalan yang redup memantulkan cahaya suram di...
JAKARTAMU.COM | Pada zaman dahulu, ada seorang petani yang suka bekerja keras dan murah hati, yang memiliki beberapa anak laki-laki yang malas dan serakah. Menjelang ajalnya, petani itu mengatakan kepada anak-anaknya bahwa mereka akan menemukan harta karun kalau mereka...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Di malam sunyi yang penuh cahaya,Rohman bersimpuh, khusyuk berdoa.Sarungnya rapi, tasbih berkilauan,Di bibirnya zikir, hatinya harapan.
"Malam ke-23," bisiknya lirih,"Seribu bulan, pahala tertinggi."Tunduk ia dalam sajadah panjang,Mengharap rahmat, mengemis ampunan.
Namun di luar, di batas jalan,Seorang bapak...
Doa di Pagi Senin
Oleh; Dwi Taufan Hidayat
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim,Di pagi ini yang sejuk dan hening,Kuserahkan diri, kuserahkan hati,Dalam cahaya rahmat-Mu yang suci.
Hari ini adalah anugerah baru,Penuh berkah, penuh restu,Bimbinglah kami, kuatkan langkah,Jadikan setiap jejak penuh...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Madinah masih dalam suasana waspada setelah Perang Khandaq.
Namun, kaum Muslim mulai merasakan satu hal yang semakin kuat dalam hati mereka—kerinduan untuk kembali ke Makkah dan menunaikan ibadah di Ka’bah.
Setiap Muslim, meski telah menetap...
Cerbung: Sugiyati
Hastinapura telah kembali tenang.
Namun, keheningan ini bukanlah keheningan yang biasa. Ini adalah keheningan setelah badai, setelah darah dan air mata tumpah begitu banyak.
Aswatthama, yang selama ribuan tahun dihantui oleh kutukan, kini berdiri di tengah reruntuhan kota. Tubuhnya...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Angin sore menggugurkan debu jalanan, menyapu helai rambut kusut seorang bocah yang duduk di trotoar. Di pangkuannya, seorang pria terbaring lemah, napasnya berat, keringat dingin menempel di pelipisnya. Jemari kecil bocah itu menyibak rambut pria itu...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Doa Pagi yang Menyejukkan
Di pagi Ahad yang cerah berseri,Kupanjatkan doa setulus hati.Wahai Rabb dengan Asma teragung,Limpahkan rahmat, jadikan hidup tentram dan tangguh.
Lapangkan dada, jauhkan resah,Hiasi jiwa dengan kasih nan indah.Sehatkan raga, kuatkan iman,Agar langkah tak goyah...
JAKARTAMU.COM | Seorang gelandangan, yang sedang berjalan-jalan di tempat orang berjualan wangi-wangian, tiba-tiba jatuh tersungkur seolah-olah mati. Orang-orang berusaha menyadarkannya dengan bau-bauan wangi, namun keadaannya malah semakin buruk.
Akhirnya, seorang bekas gelandangan datang, dan mengetahui keadaan itu. Ia menyodorkan sesuatu...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Perang Uhud meninggalkan luka mendalam bagi kaum Muslim.
Mereka telah merasakan pahitnya ketidakpatuhan terhadap perintah Rasulullah.
Namun, Quraisy belum puas.
Kekalahan di Badar masih membakar hati mereka.
Dan kini, mereka ingin menghancurkan Madinah sekali untuk selamanya.
Namun...
Cerbung: Sugiyati
Angin berembus kencang.
Langit di atas Hastinapura berubah gelap, bukan karena malam, tapi karena kekuatan yang telah terbangun. Kutukan Aswatthama telah mencapai titik puncaknya, dan kini dunia berada di ambang kehancuran.
Di tengah reruntuhan kota, Vyasa berdiri tegak, matanya berkilauan...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Doa di Pagi Mulia
Di pagi Sabtu yang penuh cahaya,Kubuka tangan, kupanjatkan doa,Ya Allah, Ya Rabb, Penguasa semesta,Ampunilah kami, keluarga, dan sahabat semua.
Berikanlah umur yang penuh berkah,Keselamatan dan sehat yang tak tergoyah,Limpahkan rezeki yang halal dan suci,Agar...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Langit sore itu membara, seolah ikut menangisi nasib seorang bocah kecil yang berjalan perlahan di sepanjang jalan desa. Langkahnya terseok-seok, membawa beban yang tampak lebih berat dari tubuhnya sendiri—beberapa gulungan pagar bambu yang ia buat...
RAKYAT kita adalah gumpalan asap pabrik, keringat membasahi sawah
Rakyat kita adalah tanah tempat kita berpijak
Rakyat kita adalah air merindukan tanah
Rakyat adalah angin berhembus di pasar niaga
Menghidupi lalu lintas uang dan barang
Mencahayai keseharian dunia
Rakyat mengharapkan menara api yang mencahayai
Rakyat mendamba ...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Hujan turun deras di malam yang kelam. Cahaya lampu jalan memantulkan bayangan suram di genangan air yang mengalir di trotoar. Amelia Donovan, seorang wanita berusia tiga puluh lima tahun, duduk di kursi dekat jendela...
Oleh : Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Kemenangan gemilang di Perang Badar menjadi pukulan telak bagi kaum Quraisy.
Nama kaum Muslim kini mulai diperhitungkan di Jazirah Arab.
Namun, kemenangan itu juga membangkitkan amarah kaum Quraisy.
Mereka merasa harga diri mereka diinjak-injak.
Para pemimpin...
Cerbung: Sugiyati
Langit Hastinapura terbelah.
Teriakan Aswatthama menggema ke seluruh penjuru kota, menggetarkan tanah dan langit. Energi hijau kehitaman meledak dari permata di dahinya, menyebar seperti gelombang angin yang menghancurkan apapun di sekitarnya.
Para prajurit, baik dari pihak Hastinapura maupun pemberontak,...
Doa di Hari Jumat
Di hari Jumat yang penuh berkah,kudekap rindu dalam lantunan indah.Ampuni kami, wahai Pengasih,dosa yang melekat, noda yang bersilih.
Untuk ayah bunda, keluarga tercinta,sahabat setia dalam suka dan duka,limpahkan rahmat tanpa jeda,sehat dan selamat dalam segenap masa.
Tunjuki...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Sejak Rasulullah menetap di Madinah, kaum Quraisy di Makkah tidak pernah berhenti memusuhi Islam.
Mereka tidak bisa menerima kenyataan bahwa Muhammad dan para pengikutnya justru semakin kuat setelah hijrah.
Mereka khawatir bahwa suatu hari Madinah...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Barry "Butch" Wilmore mengamati bola biru kehijauan yang mengambang di kejauhan. Bumi. Rumah. Setelah sembilan bulan yang melelahkan, akhirnya ia dan Suni Williams akan kembali. Di sebelahnya, Suni menatap melalui jendela kecil kapsul SpaceX Crew-9 dengan...
Cerbung: Sugiyati
Langit Hastinapura memerah.
Asap dan api membumbung tinggi, menciptakan bayangan mengerikan di atas ibu kota yang sedang berperang. Di alun-alun utama, dua sosok berdiri saling berhadapan.
Di satu sisi, Aswatthama, sang kesatria abadi yang telah lama meninggalkan medan...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Jatmiko berdiri di tengah lingkaran pasukan Loekas. Wajahnya pucat, keringat mengalir deras dari pelipisnya. Matanya bergerak liar, mencari-cari celah untuk melarikan diri, tetapi tak ada jalan keluar.
Loekas menatapnya tajam, rahangnya mengeras. Di tangan kirinya, ia menggenggam...
PUISI: Dwi Taufan Hidayat,
Doa di Pagi yang Berkah
Di ufuk timur fajar merekah,Membawa sinar penuh berkah.Kamis pagi menyapa lembut,Dengan harapan yang tak surut.
Alhamdulillah, syukur dipanjat,Atas nikmat yang tiada tersirat.Hidup bernafas dalam rahmat-Nya,Langkah terjaga di jalan cinta-Nya.
Wahai Pemilik alam semesta,Limpahkan taufik...