JAKARTAMU.COM | Kementerian Transmigrasi (Kementrans) membuka peluang bagi investor dalam negeri ataupun asing untuk turut membiayai program transmigrasi di Indonesia. Wacana tersebut muncul di tengah terbatasnya pagu anggaran Kementrans pada 2025.
Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menyampaikan bahwa program transmigrasi menggunakan sistem bottom- up, bukan lagi top- down. Ini berarti bahwa transmigrasi dilakukan berdasarkan ada tidaknya keinginan dari masyarakat sendiri.
Baca juga: Tarif PPN Naik, Bansos Tunai Disebut Bantu Masyarakat Miskin
Dia mencontohkan, bila ada sekelompok masyarakat di suatu daerah ingin bertransmigrasi, Kementrans akan memfasilitasi melalui komunikasi dengan pemda yang memungkinkan menerima transmigran.
”Misalkan di Siak, saya bertemu sendiri dengan kepala daerah, mereka membutuhkan sekitar 500 kepala keluarga untuk menunjang pembangunan di sana,” kata Viva Yoga ditemui Jakartamu.com di ruang kerjanya, Jumat (15/11/2024).
Begitu juga dengan rencana pelibatan investor. Viva Yoga mengatakan, bisa saja investor tertarik mengembangkan usaha atau bisnis berkaitan dengan perkebunan, perikanan, atau pertanian. Hal ini bisa disambungkan dengan program transmigrasi. Kalau
“Jadi nanti hubungannya dengan industrialisasi. Di sana ada pabrik, dan tentu fasilitas-fasiltas penunjang juga akan ada. Nah, maka itu saat ada kerja sama antar-kementerian sangat intens. Model pelaksanaan program kebijakan seperti saya kira yang kurang sebelumnya,” ujar pejabat kelahiran Lamongan, Jawa Timur itu.
Sudah adakah investor yang tertarik ikut berpartisipasi dalam program transmigrasi? Viva Yoga mengatakan sejauh ini rencana tersebut masih dibahas. ”Belum, rencana masih dimatangkan,” katanya.
Baca juga: Abdul Mu’ti: Dakwah Komunitas Lebih Efektif Menyampaikan Pesan Islam
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman sebelumnya mencontohnya rencana pelibatan investor. Bila ada pengusaha membutuhkan 10 ribu hektare untuk kakao, petani penggarap perkebunannya adalah transmigrant. “Kita juga minta hilirisasi. Jadi, pabrik coklatnya pun di situ, nanti tenaga kerjanya pun dari situ,” ujar Iftitah setelah bertemu Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, Selasa (12/11/2024) lalu.
Ia mengatakan bahwa program transmigrasi dengan pembiayaan dari investor tersebut ujungnya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. ”Nanti, ujungnya itu adalah kepada perekonomian dan pertumbuhan ekonomi negara,” ujar Iftitah.