Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Malam itu begitu sunyi. Makkah masih terlelap dalam gelapnya malam. Namun, di rumah Ummu Hani, putri Abu Thalib, Rasulullah SAW tidak bisa tidur. Pikirannya masih dipenuhi oleh kesedihan dan kelelahan setelah perjalanan ke...
Cerbung: Sugiyati
Langit Hastinapura berubah kelam.
Awan hitam berkumpul, angin dingin berhembus menerpa benteng-benteng kota. Suasana mencekam merayapi setiap sudut. Para prajurit berdiri di pos masing-masing, merasakan ketegangan yang belum pernah mereka alami sebelumnya.
Di kejauhan, kabut tebal mulai membuka diri.
Dan...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Suara letusan senapan terdengar memecah keheningan pagi di sebuah desa di Magetan. Asap mesiu masih menguar di udara ketika seorang bocah lelaki berlari tertatih di antara reruntuhan rumah yang terbakar. Namanya Loekas, baru berusia tujuh...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Setelah kepergian Abu Thalib dan Khadijah, Makkah tidak lagi menjadi tempat yang aman bagi Rasulullah SAW. Perlindungan yang dulu diberikan oleh pamannya telah tiada, sementara dukungan dan ketenangan yang selalu ia dapatkan...
Cerbung: Sugiyati
Hastinapura terbakar.
Di bawah cahaya bulan yang tertutup asap, dua duel besar menentukan takdir kerajaan.
Di atap istana, Parikesit dan Aswatthama bertarung sengit, pedang beradu, percikan api beterbangan di udara.
Di gerbang barat, Vrishaketu menghadapi Mustakha, sang panglima perang lama...
Forza Gamawijaya!
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Pagi itu, embusan angin dari pesisir selatan membawa aroma tanah basah dan garam laut. Hutan di sekitar Urut Sewu masih berdiri kokoh, menyimpan jejak-jejak perlawanan yang telah berlalu. Namun, kisah tentang Gamawijaya belum benar-benar usai.
Di...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
BOIKOT telah berakhir. Kaum Muslimin akhirnya bisa kembali menjalani kehidupan di Makkah setelah tiga tahun penuh penderitaan di Lembah Abu Thalib. Namun, kebahagiaan itu hanya bertahan sebentar.
Tahun itu menjadi tahun yang paling berat...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
MALAM di Kadipaten Ambal terasa lebih gelap dari biasanya. Rembulan bersembunyi di balik gumpalan awan pekat, seakan enggan menyinari tanah yang semakin sarat dengan intrik dan ketakutan. Angin laut berembus kencang, menerbangkan dedaunan kering di...
Cerbung: Sugiyati
Dari balik bayang-bayang pohon beringin tua, sepasang mata mengintai duel Parikesit dan Vrishaketu. Ia menyaksikan bagaimana duel yang seharusnya mengakhiri warisan dendam malah berujung damai.
Dendamnya mendidih.
"Aku tak akan membiarkan kedamaian ini bertahan lama," gumamnya dengan suara dingin.
Sosok...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Suasana Makkah semakin tegang. Setiap hari, dakwah Muhammad SAW semakin didengar, dan jumlah pengikutnya terus bertambah. Namun, seiring dengan itu, kebencian kaum Quraisy juga semakin membara.
Mereka telah mencoba segalanya—fitnah, siksaan, bahkan ancaman pembunuhan—tetapi...