Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Malam turun dengan kelam di langit Ambal. Angin yang berembus dari Laut Selatan membawa aroma asin yang bercampur dengan bau tanah basah setelah hujan sore tadi. Di sebuah gubuk tua di tepi hutan, Sanggabumi duduk bersila,...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Muhammad SAW terus berdakwah tanpa gentar. Setiap hari, ia menyeru manusia kepada Allah, mengajak mereka meninggalkan berhala dan menyembah Tuhan yang Esa. Namun, seiring bertambahnya pengikut, tekanan dari Quraisy semakin meningkat.
Para pemuka...
Cerbung: Sugiyati
Dari balik bayang-bayang pohon beringin tua, sepasang mata mengintai duel Parikesit dan Vrishaketu. Ia menyaksikan bagaimana duel yang seharusnya mengakhiri warisan dendam malah berujung damai.
Dendamnya mendidih.
"Aku tak akan membiarkan kedamaian ini bertahan lama," gumamnya dengan suara dingin.
Sosok...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Fajar menyingsing di ufuk timur, membasahi hamparan sawah dan ladang di sekitar Kadipaten Ambal dengan cahaya keemasan. Namun, di balik ketenangan pagi, bara perlawanan mulai menyala kembali.
Di sebuah rumah sederhana di tepi hutan, Sanggabumi berdiri di...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Langit Makkah masih biru ketika Muhammad SAW menaiki Bukit Shafa. Angin gurun bertiup lembut, membawa butiran pasir halus yang berhamburan di udara. Dari puncak bukit itu, ia bisa melihat seluruh kota, rumah-rumah Quraisy yang...
Cerbung: Sugiyati
Angin malam berhembus kencang di tepi hutan Hastinapura. Parikesit dan Vrishaketu berdiri berhadapan, dua darah keturunan Bharata yang kini terbelah oleh warisan dendam.
Bulan purnama menjadi saksi. Pedang telah dicabut. Duel ini bukan sekadar pertempuran dua pria muda,...
Cerbung: Dwi Taufan Hidayat
Malam semakin larut di Kadipaten Ambal. Hujan rintik-rintik membasahi halaman pendapa, menciptakan bayangan kelam yang menari di lantai batu. Di dalam ruangannya yang megah, Adipati Mangunprawira duduk di singgasananya, tetapi tidak ada rasa nyaman...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati --
Langit Makkah begitu terang saat Jibril menampakkan diri untuk kedua kalinya. Muhammad berdiri kaku, tubuhnya bergetar, dan hatinya dipenuhi rasa takjub sekaligus ketakutan. Kini, ia benar-benar yakin bahwa apa yang terjadi di...
Oleh: Sugiyati
Angin malam berhembus kencang di tepi hutan Hastinapura. Parikesit dan Vrishaketu berdiri berhadapan, dua darah keturunan Bharata yang kini terbelah oleh warisan dendam.
Bulan purnama menjadi saksi. Pedang telah dicabut. Duel ini bukan sekadar pertempuran dua pria muda,...
Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati
Malam itu, ketakutan masih menyelimuti hati Muhammad. Peristiwa yang baru saja ia alami di Gua Hira begitu nyata, begitu mengguncang, seolah mengguncang seluruh jiwanya. Ia merasa ada sesuatu yang besar telah terjadi—sesuatu yang...