Minggu, Juni 15, 2025
No menu items!

Cerpen

CERPEN: Senyum di Balik Gulungan Tikar

DI sebuah desa kecil yang damai, hiduplah dua sahabat karib, Siti dan Wati. Mereka berdua terkenal sebagai pengrajin tikar anyaman terbaik di desa itu. Setiap pagi, mereka duduk di bawah rindangnya pohon bambu, menganyam tikar sambil berbincang ringan. "Wati, kau...

CERPEN: Catatan Terakhir untuk Aisyah

Ahmad membuka lemari tua di kamar mendiang ibunya dengan hati berdebar. Lemari kayu jati yang sudah lapuk itu menyimpan aroma mistis kamper dan kenangan masa kecilnya. Di antara tumpukan kain lurik yang pernah dipakai ibunya saat mengajar mengaji dan...

CERPEN: Suka Duka di Balik Kokpit

"Selamat pagi, para penumpang yang terhormat. Saya Kapten Bima, dan bersama kopilot saya, Anton, kami akan membawa Anda menuju Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini, kami masih menunggu izin terbang karena kondisi cuaca yang kurang mendukung. Kami mohon kesabaran Anda dan...

CERPEN: Mudik Berdua, Pulang Bertiga

Sudah tujuh kali aku mudik naik motor dari Jakarta ke Tegal. Tahun ini yang kedelapan, tapi kali ini berbeda: aku membawa istri dan anak. Laras, istriku, awalnya ragu. "Kamu yakin? Bawa anak umur dua tahun sejauh itu?" Aku meyakinkannya, seperti...

CERPEN : Ujian Tak Bertepi

Hujan turun pelan, mengetuk jendela kamar Zahra dengan ritme yang tak beraturan. Di dalam, gadis itu duduk diam di depan cermin, menatap pantulan dirinya sendiri dengan mata kosong. Jemarinya perlahan menyentuh kain hijab yang telah melekat di kepalanya selama...

CERPEN: Boneka Porselen Bernyawa

JAKARTAMU.COM | Malam pertama di rumah baru, Nadia duduk di tepi tempat tidurnya, menatap jendela besar yang menghadap ke hutan lebat. Angin berdesir, menerbangkan dedaunan yang berguguran, menciptakan bayangan-bayangan aneh di lantai kamarnya. Rumah tua itu berderak, seolah-olah sedang...

CERPEN: Senja di Ujung Harapan

Oleh | Dwi Taufan Hidayat Hujan yang mengguyur sejak sore masih menyisakan gerimis tipis. Mbah Niti duduk di ambang pintu rumahnya yang reyot, menatap jalan setapak yang kini basah oleh genangan air. Lampu jalan yang redup memantulkan cahaya suram di...

CERPEN: Sebungkus Kerang dan Doa di Ujung Senja

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Angin sore menggugurkan debu jalanan, menyapu helai rambut kusut seorang bocah yang duduk di trotoar. Di pangkuannya, seorang pria terbaring lemah, napasnya berat, keringat dingin menempel di pelipisnya. Jemari kecil bocah itu menyibak rambut pria itu...

CERPEN: Bayangan di Ujung Senja

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Langit sore itu membara, seolah ikut menangisi nasib seorang bocah kecil yang berjalan perlahan di sepanjang jalan desa. Langkahnya terseok-seok, membawa beban yang tampak lebih berat dari tubuhnya sendiri—beberapa gulungan pagar bambu yang ia buat...

CERPEN: Bayangan Masa Lalu, Cahaya Masa Depan

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Hujan turun deras di malam yang kelam. Cahaya lampu jalan memantulkan bayangan suram di genangan air yang mengalir di trotoar. Amelia Donovan, seorang wanita berusia tiga puluh lima tahun, duduk di kursi dekat jendela...

Latest News

Istikamah Salat Sunah Jalan Menuju Kebaikan                

SALAT sunah ibarat cahaya tambahan dalam hidup seorang hamba. Ia tidak diwajibkan, namun siapa yang menjaganya dengan istikamah, Allah...