Minggu, Juni 15, 2025
No menu items!

Dwi Taufan Hidayat

Nabi Muhammad SAW, Cahaya di Tanah Makkah (24): Perang Khandaq Benteng Terakhir Madinah

Oleh: Dwi Taufan Hidayat dan Sugiyati Perang Uhud meninggalkan luka mendalam bagi kaum Muslim. Mereka telah merasakan pahitnya ketidakpatuhan terhadap perintah Rasulullah. Namun, Quraisy belum puas. Kekalahan di Badar masih membakar hati mereka. Dan kini, mereka ingin menghancurkan Madinah sekali untuk selamanya. Namun...

PUISI: Doa, Jejak Hitam, Suka Jadi Syukur dan Duka Jadi Sabar

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Doa di Pagi Mulia Di pagi Sabtu yang penuh cahaya,Kubuka tangan, kupanjatkan doa,Ya Allah, Ya Rabb, Penguasa semesta,Ampunilah kami, keluarga, dan sahabat semua. Berikanlah umur yang penuh berkah,Keselamatan dan sehat yang tak tergoyah,Limpahkan rezeki yang halal dan suci,Agar...

CERPEN: Bayangan di Ujung Senja

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Langit sore itu membara, seolah ikut menangisi nasib seorang bocah kecil yang berjalan perlahan di sepanjang jalan desa. Langkahnya terseok-seok, membawa beban yang tampak lebih berat dari tubuhnya sendiri—beberapa gulungan pagar bambu yang ia buat...

CERPEN: Bayangan Masa Lalu, Cahaya Masa Depan

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Hujan turun deras di malam yang kelam. Cahaya lampu jalan memantulkan bayangan suram di genangan air yang mengalir di trotoar. Amelia Donovan, seorang wanita berusia tiga puluh lima tahun, duduk di kursi dekat jendela...

PUISI: Doa, Rindu, Malam Seribu Cahaya, dan Ya Hayyu Ya Qayyum

Doa di Hari Jumat Di hari Jumat yang penuh berkah,kudekap rindu dalam lantunan indah.Ampuni kami, wahai Pengasih,dosa yang melekat, noda yang bersilih. Untuk ayah bunda, keluarga tercinta,sahabat setia dalam suka dan duka,limpahkan rahmat tanpa jeda,sehat dan selamat dalam segenap masa. Tunjuki...

Cerpen: Kembali ke Bumi

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Barry "Butch" Wilmore mengamati bola biru kehijauan yang mengambang di kejauhan. Bumi. Rumah. Setelah sembilan bulan yang melelahkan, akhirnya ia dan Suni Williams akan kembali. Di sebelahnya, Suni menatap melalui jendela kecil kapsul SpaceX Crew-9 dengan...

Begundal van Karawang (7): Darah Pengkhianat di Tengah Perlawanan

Cerbung: Dwi Taufan Hidayat Jatmiko berdiri di tengah lingkaran pasukan Loekas. Wajahnya pucat, keringat mengalir deras dari pelipisnya. Matanya bergerak liar, mencari-cari celah untuk melarikan diri, tetapi tak ada jalan keluar. Loekas menatapnya tajam, rahangnya mengeras. Di tangan kirinya, ia menggenggam...

PUISI: Doa, Zikir, di Tengah Ujian, dan Jalan Menuju-Nya

PUISI: Dwi Taufan Hidayat, Doa di Pagi yang Berkah Di ufuk timur fajar merekah,Membawa sinar penuh berkah.Kamis pagi menyapa lembut,Dengan harapan yang tak surut. Alhamdulillah, syukur dipanjat,Atas nikmat yang tiada tersirat.Hidup bernafas dalam rahmat-Nya,Langkah terjaga di jalan cinta-Nya. Wahai Pemilik alam semesta,Limpahkan taufik...

Cerpen: Luka di Jalanan Batu Bara

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Haryono duduk termenung di atas kap truknya yang besar, menatap kosong ke langit malam di tambang batu bara Samarinda. Roda kehidupannya yang keras sebagai sopir membuatnya harus merantau jauh dari rumah, meninggalkan istri dan anak...

Begundal van Karawang (6): Jejak Pengkhianat di Tengah Perjuangan

Cerbung: Dwi Taufan Hidayat Pagi itu, udara lembap menyelimuti sebuah rumah panggung sederhana di pinggiran Karawang. Di dalamnya, Loekas dan beberapa anak buahnya tengah menyusun strategi gerilya berikutnya. Seorang pejuang bernama Burhan baru saja kembali dari perjalanan mengumpulkan informasi. "Belanda...

Latest News

Pintar Saja Tak Cukup, Ini 10 Tips Komunikasi Luwes Kunci Sukses

BANYAK orang pintar gagal bukan karena kekurangan kemampuan teknis. Itu terjadi karena mereka tidak tahu cara menjalin koneksi yang...