Rabu, April 30, 2025
No menu items!

puisi

PUISI: Tahajud di Tengah Malam

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Awalnya kaki berat melangkah,Mata tertutup, raga terasa lemah,Namun panggilan-Nya memanggil lembut,"Mendekatlah, hamba-Ku, di malam yang larut." Dalam kantuk yang enggan hilang,Doa lirih mengalir di sela kerinduan,“Ya Allah, kabulkanlah harapanku,Meski hati ini masih jauh dari-Mu.” Keterpaksaan adalah awal cerita,Namun...

Puisi: Hujan

Dalam hujanMUTercurah kasihTerawat Rizki Kemarin hari mendung sekaliMenebal berarak Turunkan hujanMU Hingga berterusanPagi iniMatahari mengintip di sela hujan keterusan Biarkan air mengisi ruang terbukaYang manusia merebutnyaYang manusia sampai hati merebut lautKemana air bersuaSepanjang masa Jsp, awal 1446 H, 2025 M, 2576

Puisi: Mega Korupsi

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Di bumi subur yang kini terdera,Korupsi menyulam jaring derita,Dari teri hingga kakap, semua berperan,Mencuri amanah, melukai kepercayaan. Allah telah tegaskan, hukum-Nya nyata,Tangan yang mencuri harus binasa,Namun rakus manusia tiada henti,Menggenggam dunia, menabur api. Di balik meja, janji dilupa,Di...

Puisi: Muhasabah Usia yang Terus Berkurang

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Bismillahirrahmanirrahim, seruan hati memulai,Usia berjalan, tak seorang tahu di mana ia berhenti.Detik-detik rahasia, tersembunyi dalam genggaman Ilahi,Namun hidup ini, nyawa berharga yang tak boleh tersia. Saat tangan mulai lemah menggenggam dunia,Allah ajarkan, lepaskan cinta fana.Harta dan kilau...

Pusi: Nafas yang Tak Akan Kembali

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Waktu,Adalah nafas yang tak mungkin kembali,Setiap helaannya adalah titipan Ilahi,Namun sering kali kita abaikan,Sibuk dengan dunia, lupa akan tujuan. Betapa berharganya ia,Hingga Allah bersumpah demi masa,وَالْعَصْرِ"Demi masa" (QS Al-Asr: 1),Mengisyaratkan nilainya tak tergantikan,Setiap detik adalah ladang amal...

Puisi: Doa di Pagi Rabu

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Ya Rabb, di bawah mentari yang cerah mengalun,Pada pagi Rabu penuh berkah nan syahdu,Ampuni kami, yang kerap alpa dan tersandung,Juga dosa orang tua dan keluarga kami selalu. Karuniakan umur penuh manfaat dan makna,Keselamatan yang teguh, kesehatan yang...

Puisi: Bahagia Tak Harus Kaya

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Bukanlah istana megah yang jadi takhta,Bukan pula gemerlap harta yang tiada tara.Kebahagiaan sejati bersemayam di jiwa,Di sanubari yang syukur dan iman bercahaya. Kekayaan iman, pelita jiwa,Menghantar langkah menuju surga.Kekayaan ilmu, lentera akal,Mencahayai dunia, menjadikan diri bermanfaat total.Kekayaan...

Puisi: Sensitivitas Hati yang Terluka

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Pernahkah kau berjalan di lorong gelap dosa,Namun tak merasakan dingin yang menyapa?Itulah hati yang mulai kehilangan rasa,Sensitivitasnya sirna, ditelan noda yang nyata. Dosa melilit, namun dalih terus dibuat,“Ini darurat,” “Hanya sekali,” alasan yang terpahat.Sedikit demi sedikit, hati...

Puisi: Hikmah di Balik Malam

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Di masjid tua yang tenang dan sepi,Selepas Isya, lingkaran obrolan pun terjadi.Cerita pekerjaan, keluarga, dan canda bersahutan,Namun ada bisik-bisik yang pelan berkelindan. Seorang imam yang bijak dan damai,Langkahnya berubah, sering tergesa di senyap malam.Prasangka tumbuh di hati...

Doa di Senin Pagi

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim yang Maha Kuasa,Jadikanlah pagi ini penuh berkah yang tak terhingga.Hari Senin ini kami mulai dengan doa,Memohon rahmat, ridha, dan barokah-Mu yang mulia. Bimbing langkah kami di jalan kebaikan,Permudah segala urusan, penuh keberkahan.Curahkan rahmat-Mu di...

Latest News

Busyro Muqoddas Minta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Awasi Proyek Strategis Nasional

JAKARTAMU.COM | Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, meminta pimpinan wilayah Muhammadiyah memfokuskan perhatian pada pelaksanaan proyek strategis nasional...