BANTUL, JAKARTAMU.COM | Minggu (27/7/2025), Masjid Al-Muthohar Kampung Bekelan dipenuhi sekitar 400 jemaah Pengajian Keluarga Sakinah yang diselenggarakan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Tirtonirmolo Barat. Pengajian ini telah rutin digelar sejak 2012 dan berpindah-pindah masjid di wilayah Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Tirtonirmolo Barat.
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Sofriyanto, hadir dan membuka pengajian dengan gaya dialogis yang mengajak jamaah berdiskusi santai. Ia melontarkan pertanyaan, “Menurut bapak-bapak dan ibu semua, apa yang paling sering bikin ribut dalam rumah tangga?” Para jemaah menjawab, ”Utang dan uang.”
Sofriyanto melanjutkan, persoalan sehari-hari seperti berebut remote TV, terlalu sibuk dengan HP, atau anak susah bangun pagi juga sering menjadi pemicu keributan dalam keluarga. Dalam pengajian itu, ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tapi ruang pembelajaran yang menghidupkan semangat keluarga Islami.
“Pengajian Keluarga Sakinah PRA Tirtonirmolo Barat ini bukan pengajian yang bikin ngantuk, tapi bikin semangat, bikin sejuk, dan bikin rindu mengkaji Al-Qur’an, rindu meneladani Nabi Muhammad SAW, bukan cuma di status WA, tapi terimplementasi di rumah tangga, dalam beribadah, dan bersikap sehari-hari,” ujarnya.
Ia mengajak para jemaah untuk merenung, apakah rumah tangga mereka sudah menjadi keluarga sakinah. “Kalau sudah, mari pertahankan dan jangan berhenti. Kalau belum, jangan menyerah dan mari berusaha ke sana,” kata Sofriyanto. Menurutnya, sakinah bukan berarti tidak pernah bertengkar, tapi tahu cara berdamai. Ia menegaskan, “Sakinah itu bukan berarti nggak pernah ribut. Tapi kalau ribut, cepat baikan, jangan lama-lama. Sakinah itu bukan berarti rumahnya besar, mobilnya banyak. Tapi hatinya lapang dan saling menguatkan.”
PRM Tirtonirmolo Barat, menurut Sofriyanto, memberi dukungan penuh terhadap pengajian ini karena keluarga adalah titik mula dakwah. Rumah tangga merupakan madrasah pertama yang membentuk akhlak dan karakter anak. Kesehatan keluarga menjadi pondasi kekuatan umat dan bangsa. Selain itu, penguatan basis umat di akar rumput merupakan salah satu dari delapan Prioritas Muhammadiyah 2022–2027, dan keluarga termasuk bagian penting dari akar tersebut. Ia pun membacakan seluruh delapan prioritas itu sebagai pengingat bahwa kegiatan seperti ini sejalan dengan arah gerakan Muhammadiyah secara nasional.
Sofriyanto meminta jemaah agar tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga membawa pulang ilmu dan semangat perubahan. “Jangan cuma datang, duduk, diam, terus pulang begitu saja. Tapi bawa ilmunya, bawa semangat barunya, dan bawa perubahan kecil untuk keluarga di rumah,” pesannya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada PRA Tirtonirmolo Barat yang telah menyelenggarakan pengajian ini secara istikamah sejak 2012.
Sebagai penutup, ia mengajak seluruh jemaah mendoakan agar keluarga mereka menjadi seperti yang disebut dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 74: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan-keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”