JAKARTAMU.COM | Kontingen Tapak Suci DKI Jakarta memasang target tinggi pada Kejuaraan Dunia II Tapak Suci Putera Muhammadiyah Tahun 2025 yang digelar di Universitas Brawijaya, Malang. Setelah meraih posisi juara umum kedua pada edisi perdana, tahun ini tim DKI Jakarta membidik gelar tertinggi sebagai juara umum.
Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci DKI Jakarta, Drs. H. Ahmad Arif, P.Ka, mengatakan bahwa persiapan tim telah berlangsung sejak enam bulan lalu. Dimulai dari seleksi di tiap cabang binaan daerah (bimda), tim terbaik kemudian menjalani latihan intensif di tiga lokasi, yaitu Cawang, Padepokan Taman Mini, dan GOR Ciracas.
“Selama dua bulan terakhir, mereka dilatih secara intensif, baik dari sisi teknik maupun mental,” ujar Arif menjelang Pelepasan Atlet Kontingen Pimpinan Wilayah IV Tapak Suci DKI Jakarta di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kramat, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).
Sementara itu, Manajer Tim, Dr. Septa Candra, S.H., M.H., P.Ma., merinci bahwa total tim berjumlah 72 orang. Terdiri atas 16 official, 6 pelatih, serta 40 atlet. Dari jumlah atlet tersebut, 18 merupakan atlet tanding (11 putra dan 7 putri) yang akan bertarung di 14 kelas. Adapun 22 lainnya adalah atlet seni (13 putra dan 9 putri) yang akan tampil di 13 nomor laga seni.
“Insyaallah, kami optimistis mampu meraih target menjadi juara umum pada kejuaraan dunia kali ini,” kata Septa.
Kejuaraan Dunia II Tapak Suci berlangsung pada 30 Juli hingga 3 Agustus 2025 di GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Jalan Veteran, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Kompetisi mempertandingkan 10 kelas pencak silat olahraga mulai 45 kg putra-putri hingga di atas 90 kg putra.
Untuk kategori seni, dipertandingkan kelas bebas beregu 65-90 kg untuk putra, dan 55-75 kg untuk putri. Sementara pada kategori seni dipertandingkan nomor tunggal, ganda, trio, serta beregu putra dan putri, baik tangan kosong maupun bersenjata.
Selain Indonesia sebagai tuan rumah, Kejuaraan Dunia tahun ini juga diikuti atlet Tapak Suci dari sejumlah negara, antara lain Mesir, Yaman, Singapura, Malaysia, Belanda, Jerman, dan Austria. (*)